SUMENEP, detikkota.com – Memasuki musim kemarau, petani cabai jamu di Dusun Tegal, Desa Pakandanga Barat, Kecamatan Bluto, Kabupaten Sumenep, tetap tenang. Sebab, permintaan dan perawatan tanaman itu masih normal.
Salah satu pengepul cabai jamu, Ma’ruf Riadi, mengungkapkan, tanaman ini di tingkat petani masih dihargai sekitar Rp 85 ribu per kilogram.
“Beberapa hari ini harga tembus menjadi 100 ribu per kilogram,” katanya kepada media ini, Rabu (22/05/2024).
Cabai jamu biasanya digunakan bahan tambahan obat tradisional. Di beberapa Negera Timur Tengah malah dibuat untuk masakan.
“Permintaan kebanyakan dari luar negeri. Barangnya dikirim dulu ke pengekspor di Surabaya,” imbuhnya.
Menurutnya, permintaan cabai jamu masih sangat banyak, terutama di luar negeri. Selain di Timur Tengah, sejumlah negara yang membutuhkan cabai jamu itu seperti Tiongkok dan Korea Selatan.