SUMENEP, detikkota.com – Memasuki Bulan Agustus 2023, hasil produksi garam rakyat di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur mengalami peningkatan.
Cuaca pada musim garam tahun ini sangat mendukung sehingga hasil produksinya cukup bagus. Dalam 1 petak lahan bisa menghasilkan lebih dari 11 sak atau sekitar 6 kwintal.
Salah seorang petani garam Desa Karanganyar, Marwin mengatakan, jika dibandingkan bulan Juli lalu, hasil produksi garam bulan ini lebih maksimal. Bulan lalu, dalam 1 petak yang sama hanya menghasilkan 5 hingga 6 sak. “Jadi ada kenaikan hampir dua kali lipat dari bulan lalu,” imbuhnya, Minggu (13/8/2023).
Sayangnya, kata Marwin, meski jumlah produksinya meningkat namun kualitas garam yang dihasilkan petani tergolong masih rendah, yakni rata-rata kualitas 2 (KW 2). Dia menduga karena air yang diproduksi masih kotor.
Menurutnya, harga garam saat ini sudah tidak semahal awal musim yang mencapai Rp 3 juta per ton untuk kualitas 1. Sementara harga saat ini hanya Rp 1,4 juta per ton.
“Meski produksi banyak tapi harganya anjlok. Turun lebih separuh dibandingkan awal musim,” keluhnya.
Ayah 2 anak itu berharap, cuaca musim ini bisa terus baik hingga masa akhir produksi. Dengan demikian, meski harga jual garam tidak terlalu mahal tetapi produksi garam yang dihasilkan oleh petani jumlahnya semakin banyak.
“Jika selama musim kemarau cuaca terus bagus, petani garam tidak akab mengalami kerugian. Hasil produksinya akan semakin banyak,” tukasnya.
Dia menambahkan, puncak musim panen garam diprediksi berakhir pada bulan September mendatang. “Biasanya, akhir Oktober atau awal November sudah turun hujan,” pungkas Marwin.