Hasil Produksi Makin Banyak, Tapi Harga Garam Makin Merosot

Minggu, 13 Agustus 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Petani di Desa Karanganyar, Kecamatan Kalianget, Kabupaten Sumenep sedang panen garam di lahan miliknya.

Petani di Desa Karanganyar, Kecamatan Kalianget, Kabupaten Sumenep sedang panen garam di lahan miliknya.

SUMENEP, detikkota.com – Memasuki Bulan Agustus 2023, hasil produksi garam rakyat di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur mengalami peningkatan.

Cuaca pada musim garam tahun ini sangat mendukung sehingga hasil produksinya cukup bagus. Dalam 1 petak lahan bisa menghasilkan lebih dari 11 sak atau sekitar 6 kwintal.

Salah seorang petani garam Desa Karanganyar, Marwin mengatakan, jika dibandingkan bulan Juli lalu, hasil produksi garam bulan ini lebih maksimal. Bulan lalu, dalam 1 petak yang sama hanya menghasilkan 5 hingga 6 sak. “Jadi ada kenaikan hampir dua kali lipat dari bulan lalu,” imbuhnya, Minggu (13/8/2023).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sayangnya, kata Marwin, meski jumlah produksinya meningkat namun kualitas garam yang dihasilkan petani tergolong masih rendah, yakni rata-rata kualitas 2 (KW 2). Dia menduga karena air yang diproduksi masih kotor.

Menurutnya, harga garam saat ini sudah tidak semahal awal musim yang mencapai Rp 3 juta per ton untuk kualitas 1. Sementara harga saat ini hanya  Rp 1,4 juta per ton.

“Meski produksi banyak tapi harganya anjlok. Turun lebih separuh dibandingkan awal musim,” keluhnya.

Ayah 2 anak itu berharap, cuaca musim ini bisa terus baik hingga masa akhir produksi. Dengan demikian, meski harga jual garam tidak terlalu mahal tetapi produksi garam yang dihasilkan oleh petani jumlahnya semakin banyak.

“Jika selama musim kemarau cuaca terus bagus, petani garam tidak akab mengalami kerugian. Hasil produksinya akan semakin banyak,” tukasnya.

Dia menambahkan, puncak musim panen garam diprediksi berakhir pada bulan September mendatang. “Biasanya, akhir Oktober atau awal November sudah turun hujan,” pungkas Marwin.

Berita Terkait

BPRS Bhakti Sumekar Ekspansi, Buka Kantor Cabang di Pasean Pamekasan
Banyuwangi Gelar Panen Raya Jagung Serentak Kuartal III Dukung Program Swasembada Pangan Nasional
Pertumbuhan Ekonomi Surabaya 5,24 Persen, Pasar Tradisional Jadi Penggerak
Dukungan Gubernur Jatim Perkuat Branding Lumajang sebagai Kota Pisang
Bupati Lumajang Dorong Usaha Kreatif Jadi Ruang Ekonomi dan Sosial
GPM di Malang Sediakan Bahan Pokok Murah, Wali Kota Tegaskan Stok Aman
Pemkab Banyuwangi Fasilitasi Anak Muda Kembangkan Usaha Lewat Program Jagoan Banyuwangi
Wabup Malang Resmi Buka Pasar Rakyat Terongdowo Tempo Doeloe

Berita Terkait

Rabu, 1 Oktober 2025 - 17:21 WIB

BPRS Bhakti Sumekar Ekspansi, Buka Kantor Cabang di Pasean Pamekasan

Sabtu, 27 September 2025 - 15:54 WIB

Banyuwangi Gelar Panen Raya Jagung Serentak Kuartal III Dukung Program Swasembada Pangan Nasional

Jumat, 26 September 2025 - 18:57 WIB

Pertumbuhan Ekonomi Surabaya 5,24 Persen, Pasar Tradisional Jadi Penggerak

Jumat, 19 September 2025 - 13:01 WIB

Dukungan Gubernur Jatim Perkuat Branding Lumajang sebagai Kota Pisang

Senin, 8 September 2025 - 15:21 WIB

Bupati Lumajang Dorong Usaha Kreatif Jadi Ruang Ekonomi dan Sosial

Berita Terbaru