BANGKALAN, detikkota.com – Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Bangkalan, Lutfiana Lukman Hakim, secara resmi membuka kegiatan sosialisasi pelestarian makanan khas tradisional Bangkalan di Gedung Merdeka pada Senin (16/06/2025). Dalam sambutannya, Lutfiana menekankan pentingnya kuliner tradisional sebagai bagian dari identitas budaya dan kearifan lokal.
Kuliner Tradisional sebagai Warisan Budaya
Lutfiana menyatakan bahwa Kabupaten Bangkalan memiliki kekayaan kuliner tradisional yang sangat beragam dan unik, sehingga perlu dijaga bersama. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan dan mengedukasi masyarakat, khususnya generasi muda, tentang pentingnya melestarikan makanan khas Bangkalan.
Langkah Strategis Pelestarian
Lutfiana menyebutkan bahwa pelestarian makanan khas daerah merupakan langkah strategis untuk memperkuat jati diri, meningkatkan kualitas hidup, serta mendorong kesejahteraan dan perekonomian masyarakat. Pemerintah Kabupaten Bangkalan juga berupaya mendaftarkan makanan tradisional lokal sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB).
Contoh Makanan Khas Bangkalan
Beberapa contoh makanan khas Bangkalan yang patut dilestarikan antara lain:
– Tajin Sobih: makanan khas dari Desa Sobih, Kecamatan Burneh, yang memiliki ciri khas berbeda dari bubur ketan pada umumnya
– Ledre: makanan ringan yang terbuat dari tepung beras dan memiliki aroma pisang yang unik, meskipun lebih dikenal sebagai oleh-oleh dari Bojonegoro, namun dapat menjadi inspirasi bagi kuliner Bangkalan
– Tahu Campur Kuping Sapi: hidangan yang terdiri dari tahu campur kuping sapi dengan bumbu santan, merupakan bagian dari leksikon kuliner khas Madura
Harapan untuk Masa Depan
Lutfiana berharap masyarakat semakin cinta dan bangga terhadap kekayaan kuliner daerah sendiri. Ia juga mengajak semua pihak untuk berperan aktif dalam upaya pelestarian ini agar makanan khas tradisional bisa terus hidup dan dinikmati oleh generasi mendatang.