Oknum Polisi Diduga Terlibat Aksi Tarik Mobil Kredit Macet

Rabu, 17 Maret 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Penarikan mobil kredit macet yang diduga ada oknum polisi terlibat

Penarikan mobil kredit macet yang diduga ada oknum polisi terlibat

BANYUWANGI, detikkota.com – Perintah Jokowi, Presiden Republik Indonesia, agar dimasa Pandemi Covid-19 pihak perusahaan leasing memberikan kebijakan untuk memberikan kelonggaran pada nasabahnya ternyata tidak semua mematuhinya.

Terbukti masih ada penarikan mobil yang kreditnya mengalami kemacetan oleh debt collector dan lebih mirisnya diduga dibantu oleh oknum anggota kepolisian.

Seperti yang dialami oleh Rahmat Hidayat Sugihartono atau akrab disapa Tono (32) warga kelurahan Penganjuran, kecamatan/kabupaten Banyuwangi pada hari Rabu (10/3/2021) yang lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kepada awak media Tono menceritakan peristiwa yang dialaminya itu bermula saat mobil miliknya merk Datsun tengah menunggak angsuran pada salahsatu perusahaan finance akibat ekonominya sedang terpuruk dimasa pandemi Covid-19.

“Saya akui memang saya ada keterlambatan membayar angsuran, dari tenor 59 kali angsuran saya baru bisa mencicil 33 kali angsuran akibat kesulitan ekonomi disaat pandemi Covid-19, seharusnya 26 kali angsuran lagi saya melunasinya,” tutur Tono.

Masih kata Tono, namun ketika dirinya sedang ngopi disebuah warung yang berada diwilayah Patoman, tiba-tiba didatangi gerombolan debt collector berjumlah 6 orang yang disusul tak lama kemudian datang 2 orang oknum polisi berseragam lengkap serta menaiki mobil dinas berwarna orange.

“Para debt collector itu mengatakan kepada saya ingin menarik mobil Datsun milik saya karena sudah lama terlambat. Tetapi saya tidak bersedia, karena saya masih dalam tahap melakukan negoisasi kepada pihak finance untuk meminta keringanan pelunasan,” kata Tono. 

Namun, ketika Tono sedang berusaha menghubungi seseorang. Tanpa seizinnya, kunci mobilnya yang ditaruh diatas meja warung diambil oleh salah seorang debt collector.

Kemudian saat itu juga, dia diminta untuk datang ke kantor polisi terdekat untuk dimediasi. Para debt collector itu juga menjanjikan akan dipertemukan dengan pihak Finance dan mantan istrinya yang menjadi atas nama mobil tersebut. 

Bahkan, kata Tono, oknum polisi yang saat itu berbarengan dengan para debt collector itu ikut meyakinkanya untuk dapat diselesaikan di kantor polisi. 

“Daripada ramai-ramai disini, diselesaikan di Polsek saja,” kata Tono menirukan ajakan oknum polisi tersebut. 

Sontak, mendengar kata oknum polisi itupun Tono langsung merasa down, karena selama ini dia tidak pernah berurusan dengan masalah hukum. Ia pun langsung menurutinya. Namun mobilnya sudah dibawa oleh para debt collector tersebut. 

Setibanya di Polsek rogojampi Tono tidak menemukan mobil miliknya, setelah mencari informasi akhirnya diketahui mobil miliknya berada di pos polisi yang berada di Bandara Banyuwangi.

Namun sesampainya di pos tersebut, dia tidak diperbolehkan masuk keruangan pos Polisi wilayah hukum Polsek Rogojampi tersebut. Dia disuruh melakukan mediasi dengan para debt collector itu diluar. 

Hingga akhirnya, karena tidak ada titik temu mobil Tono itupun dibawa paksa oleh para debt collector tanpa memberikan tanda terima apapun.

“Yang sangat saya sesalkan disini adalah dugaan keterlibatan oknum polisi yang seharusnya berada ditengah tengah justru terkesan membiarkan para gerombolan debt collector berbuat semenamena menyita kendaraan saya,” sesalnya. 

Sementara itu, Kapolsek Rogojampi, Kompol Sudarsono saat dikonfirmasi beralasan jika anggotanya yang melakukan penjagaan di Pos bandara telah mendapat informasi dari warga terjadi keributan, dan segera meluncur ke lokasi. 

“Saat itu anggota saya mendapat laporan dari masyarakat adanya keributan lalu anggota mendatangi lokasi dan mengajak kedua belah pihak agar melakukan mediasi di kantor,” kata Sudarsono. 

Hal tersebut berbeda dengan pengakuan salah satu debt collector kepada wartawan melalui telepon yang mengakui jika dirinyalah yang menelpon oknum anggota tersebut dan meminta datang ke lokasi. 

“Tidak ada oknum anggota yang membekingi, saya yang menghubungi untuk datang,” kata sala satu debcollector kepada wartawan yang di telepon. (SHT/Tim)

Berita Terkait

Pemkab Sumenep dan PT Elnusa Kerja Sama Pemanfaatan Lahan untuk Transportasi Kepulauan
Bupati Fauzi Pastikan Penanganan Cepat Korban Gempa di Kepulauan
Update Dampak Gempa: 132 Rumah Rusak, 6 Korban Luka di Sumenep
Anggota Polres Sumenep Naik Pangkat, Kapolres Tekankan Disiplin dan Kinerja
Ketika Seragam Gratis Menjadi Luka Bagi UMKM
Dua Pelajar Diamankan Polisi Usai Curi Motor di Halaman Masjid Sampang
Polsek Lenteng Fasilitasi Penyelesaian Kasus Dugaan Pencurian dan Pelecehan di Ellak Daya
Pemkot Surabaya Raih Anugerah Humas Indonesia sebagai Institusi Publik Terpopuler di Media Sosial

Berita Terkait

Kamis, 2 Oktober 2025 - 12:58 WIB

Pemkab Sumenep dan PT Elnusa Kerja Sama Pemanfaatan Lahan untuk Transportasi Kepulauan

Rabu, 1 Oktober 2025 - 14:45 WIB

Bupati Fauzi Pastikan Penanganan Cepat Korban Gempa di Kepulauan

Rabu, 1 Oktober 2025 - 14:44 WIB

Update Dampak Gempa: 132 Rumah Rusak, 6 Korban Luka di Sumenep

Senin, 29 September 2025 - 09:33 WIB

Anggota Polres Sumenep Naik Pangkat, Kapolres Tekankan Disiplin dan Kinerja

Minggu, 28 September 2025 - 18:29 WIB

Ketika Seragam Gratis Menjadi Luka Bagi UMKM

Berita Terbaru

Bupati Subang Reynaldy Putra Andita BR bersama Wakil Bupati Agus Masykur Rosyadi saat mengikuti Ziarah Nasional di Taman Makam Pahlawan (TMP) Cidongkol, Jumat (3/10/2025).

Pemerintahan

Bupati dan Wabup Subang Ikuti Ziarah Nasional di TMP Cidongkol

Jumat, 3 Okt 2025 - 11:05 WIB

Petugas pemadam kebakaran berusaha memadamkan api yang membakar gudang rokok di Desa Sokalelah, Kecamatan Kadur, Pamekasan, Jumat (3/10/2025).

Peristiwa

Gudang Rokok di Pamekasan Terbakar, Kerugian Capai Rp1 Miliar

Jumat, 3 Okt 2025 - 10:10 WIB