Pasar Lawas Tempeh Tengah Hidupkan Nasionalisme Lewat Kuliner Tradisional

Kamis, 21 Agustus 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Suasana Pasar Lawas Tempeh Tengah saat perayaan HUT ke-80 RI, warga antusias menikmati aneka kuliner tradisional.

Suasana Pasar Lawas Tempeh Tengah saat perayaan HUT ke-80 RI, warga antusias menikmati aneka kuliner tradisional.

LUMAJANG, detikkota.com – Pasar Lawas Tempeh Tengah di Lumajang memeriahkan HUT ke-80 RI dengan sajian kuliner tradisional, menghadirkan lupis, cenil, hingga jamu sebagai simbol nasionalisme melalui rasa.

Acara yang digelar pada 16–17 Agustus 2025 itu menampilkan tujuh stand berbahan bambu dari pedukuhan setempat, menyajikan kuliner khas nusantara sekaligus menumbuhkan kebanggaan budaya.

Kepala Desa Tempeh Tengah, Mansursyah, menegaskan bahwa kuliner tradisional merupakan bagian dari identitas bangsa. “Kalau kita bicara nasionalisme, jangan hanya lihat bendera. Lihat juga makanan kita. Dari situlah identitas kita terbentuk,” ujarnya, Kamis (21/8/2025).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Selain bazar kuliner, warga juga menyajikan kesenian bantengan, tarian, hingga pencak silat. Anak-anak dikenalkan dengan jajanan tradisional sembari mendengar kisah asal-usulnya, sehingga nilai gotong royong dan cinta tanah air tersampaikan lewat cara sederhana.

Pelaku usaha lokal pun ikut merasakan manfaat. Endah Mei Rini (45), penjual lupis, menyebut dagangannya sebagai cara menjaga memori bangsa. Sementara Vindy Yurike (25), penjual dawet, menilai kuliner tradisional harus diperjuangkan agar dikenal generasi muda.

Meski diisi berbagai kegiatan seperti sholawatan, jalan unik, dan pentas seni, kuliner tetap menjadi daya tarik utama. Lampu minyak yang dinyalakan di malam hari menambah suasana nostalgia, sekaligus menegaskan kuliner tradisi sebagai potensi wisata, kekuatan ekonomi, dan sarana pendidikan karakter.

“Upacara penting, tapi rasa juga penting. Kalau setiap keluarga bangga menyajikan makanan tradisional, itu berarti mereka sedang merawat Indonesia,” tutur Mansursyah.

Pasar Lawas Tempeh Tengah membuktikan bahwa kuliner tradisional bukan sekadar nostalgia, melainkan warisan yang menyatukan warga lintas generasi sekaligus memperkuat nasionalisme dalam keseharian.

Berita Terkait

Wali Kota Eri Cahyadi Tunjukkan Inovasi PSEL Benowo kepada Bupati Bantul
Wali Kota Malang Tinjau Proyek Drainase Suhat, Dorong Penyelesaian Lebih Awal
Kades Garokgek Bantah Isu Kedekatan Pribadi dengan Kades Pusakamulya: “Hanya Urusan Pekerjaan”
Rumah Korban Gempa Sapudi Mulai Dibangun, Baznas dan Pemkab Sumenep Turun Langsung
Warga Nagri Tengah Sambut Antusias Perbaikan Saluran Drainase
Kepala BNNP Jatim Ajak ASN Sumenep Jadi Pelopor Pencegahan Narkoba
Personel Kodim 0827/Sumenep Bantu Warga Pulau Sapudi Bersihkan Rumah Rusak Akibat Gempa
Bupati Purwakarta Tegur DPUTR Terkait Kualitas Proyek Infrastruktur

Berita Terkait

Selasa, 7 Oktober 2025 - 15:56 WIB

Wali Kota Eri Cahyadi Tunjukkan Inovasi PSEL Benowo kepada Bupati Bantul

Senin, 6 Oktober 2025 - 23:36 WIB

Wali Kota Malang Tinjau Proyek Drainase Suhat, Dorong Penyelesaian Lebih Awal

Senin, 6 Oktober 2025 - 21:14 WIB

Kades Garokgek Bantah Isu Kedekatan Pribadi dengan Kades Pusakamulya: “Hanya Urusan Pekerjaan”

Senin, 6 Oktober 2025 - 21:06 WIB

Rumah Korban Gempa Sapudi Mulai Dibangun, Baznas dan Pemkab Sumenep Turun Langsung

Senin, 6 Oktober 2025 - 13:21 WIB

Warga Nagri Tengah Sambut Antusias Perbaikan Saluran Drainase

Berita Terbaru