Daerah  

Pemkot Surabaya Resmi Luncurkan Identitas Visual Baru “City of Heroes”

Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya secara resmi meluncurkan identitas visual terbaru bertajuk “Surabaya City of Heroes”, yang terdiri dari logo dan slogan, dalam rangka memperingati Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke-732 pada 31 Mei 2025

SURABAYA, detikkota.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya secara resmi meluncurkan identitas visual terbaru bertajuk “Surabaya City of Heroes”, yang terdiri dari logo dan slogan, dalam rangka memperingati Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke-732 pada 31 Mei 2025. Peluncuran dilakukan langsung oleh Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi.

Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disbudporapar) Kota Surabaya, Hidayat Syah, menyampaikan bahwa identitas baru ini dirancang untuk mencerminkan karakter kota yang dinamis, penuh semangat, dan relevan dengan perkembangan zaman.

“City of Heroes” dipilih sebagai slogan untuk menggantikan “Sparkling Surabaya” yang sebelumnya digunakan dalam promosi pariwisata. Menurut Hidayat, identitas baru ini memiliki cakupan yang lebih luas dan menyeluruh, mewakili semangat warga Surabaya yang berani (‘wani’) dalam menghadapi tantangan dan terus bergerak maju.

“Logo ini menampilkan huruf S sebagai simbol Surabaya, api sebagai semangat yang terus menyala, serta pusaran yang melambangkan gerak, kolaborasi, dan kemajuan,” jelasnya.

Hidayat menegaskan bahwa identitas ini tidak menggantikan ikon Suro dan Boyo, melainkan berfungsi sebagai elemen visual tambahan yang fleksibel untuk konteks komunikasi publik dan digital, terutama menyasar generasi muda.

Identitas visual ini akan digunakan dalam berbagai kegiatan resmi, promosi kota, media sosial, hingga kampanye sosial budaya. Pemkot Surabaya juga telah mencatatkan logo dan slogannya secara legal sebagai karya cipta di Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual Kemenkumham RI pada 7 Juni 2025.

Proses pembuatannya difasilitasi oleh Asosiasi Desainer Grafis Indonesia (ADGI) Surabaya, dengan melibatkan akademisi, birokrat, dan desainer profesional melalui seleksi terbuka. Tiga desainer terpilih mengembangkan konsep berdasarkan masukan strategis, visi pembangunan kota, dan dialog langsung dengan Wali Kota.

Untuk menjamin orisinalitas, identitas visual ini telah melalui pengecekan menyeluruh terhadap kemiripan visual melalui database DJKI dan WIPO. Panduan resmi penggunaan logo juga telah disusun guna memastikan konsistensi penerapan di berbagai platform.

“Proses ini dijalankan secara profesional, etis, dan bertanggung jawab, baik dari sisi desain maupun makna filosofisnya,” pungkas Hidayat.