PAMEKASAN, detikkota.com – Ketua Paguyuban Pelopor Petani dan Pedagang Tembakau se-Madura (P4TM), Haji Khairul Umam atau H. Her, memprediksi bahwa puncak harga tembakau pada musim panen tahun 2025 akan terjadi antara pertengahan Agustus hingga pertengahan September, selama tidak terjadi hujan di masa tersebut.
Melalui sebuah video yang diterima Karimata Media, H. Her yang juga merupakan CEO PT Bawang Mas menyampaikan bahwa setelah pertengahan September, harga tembakau diperkirakan akan mengalami penurunan tajam. Oleh karena itu, ia mengimbau para petani untuk memperhatikan waktu panen agar tidak merugi.
“Kalau tidak hujan, puncaknya di pertengahan bulan delapan sampai pertengahan bulan sembilan. Setelah itu saya prediksi harga anjlok,” ujarnya.
Untuk wilayah Madura, harga tembakau tegal saat ini diperkirakan berada di kisaran Rp50 ribu hingga Rp65 ribu per kilogram, sedangkan tembakau gunung berkisar antara Rp50 ribu hingga Rp75 ribu per kilogram. Jika kualitas tembakau sangat baik dan tidak terkena hujan, harga bahkan bisa menembus Rp80 ribu.
Sementara itu, harga tembakau di berbagai daerah lainnya juga diperkirakan bervariasi. Di Bojonegoro dan sekitarnya, harga tembakau diprediksi antara Rp30 ribu hingga Rp50 ribu per kilogram. Untuk kawasan Tapal Kuda seperti Probolinggo dan Bondowoso, harga berada di kisaran Rp40 ribu hingga Rp70 ribu.
Di daerah Lombok, harga tembakau diperkirakan berkisar Rp30 ribu hingga Rp60 ribu, sedangkan di Jawa Tengah, khususnya Temanggung, harga diprediksi mencapai antara Rp40 ribu hingga Rp80 ribu per kilogram.
H. Her menekankan pentingnya petani melakukan panen sebelum pertengahan September untuk memperoleh harga jual tertinggi dan menghindari risiko kerugian akibat perubahan cuaca.