JAKARTA, detikkota.com – Anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI, Achsanul Qosasi yang ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejaksaan Agung (Kejagung) dalam kasus dugaan korupsi proyek BTS 4G Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) memiliki rekam jejak panjang disejumlah lembaga dengan jabatan mentereng.
Dalam laman web BPK RI, Achsanul Qosasi, tercatat sebagai Anggota III BPK, dengan nama lengkap Prof. Dr. Achsanul Qosasi, CSFA., CFrA., CGCAE.
Achsanul Qosasi merupakan pria kelahiran Sumenep tahun 1966. AQ, begitu sapaan akrabnya, telah menjabat sebagai anggota BPK RI dalam 3 periode:
– Anggota VII BPK RI pada Oktober 2014-April 2017
– Anggota III BPK RI pada April 2017-Oktober 2019
– Anggota III BPK RI Oktober 2019 hingga saat ini
Sebelum menjadi anggota BPK, AQ pernah menjadi anggota DPR RI dan menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi XI dan Wakil Ketua Fraksi Partai Demokrat.
Achsanul Qosasi juga pernah menjabat sebagai Programme Director Lembaga Keuangan Asing pada 2006 dan Direktur Bank Swasta Nasional pada 2004.
Bahkan, hingga saat ini Achsanul Qosasi masih menduduki jabatan Dewan Penasehat Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) periode 2012 sampai dengan sekarang, Ketua Umum Garuda Tani Nusantara tahun 2008 sampai sekarang, Wakil Ketua Umum Dekopin dari 2009 sampai sekarang.
Jabatan lain, Wakil Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) sejak 2010 hingga sekarang, Bendahara PSSI tahun 2007 sampai 2011, Ketua Umum Persija Selatan tahun 2000 sampai 2013 dan anggota Majelis Ekonomi PP Muhammadiyah.
Seperti diberitakan, saat ini AQ telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejagung RI dalam kasus dugaan korupsi proyek BTS 4G Kominfo. Kejagung menduga AQ menerima Rp40 miliar melalui Sadikin.
“Tim berkesimpulan telah ada cukup alat bukti untuk menetapkan yang bersangkutan sebagai tersangka,” kata Kuntadi, Dirdik Jampidsus Kejagung dalam konferensi pers di Kejagung dilansir detik, Jumat (3/11/2023).
Kuntadi mengatakan uang Rp40 miliar itu diduga diterima AQ dalam pertemuan di salah satu hotel. Berdasarkan alat bukti yang ada, Kejagung langsung menahan AQ di Rutan Salemba Cabang Kejari Jaksel untuk 20 hari ke depan.
“Sekitar tanggal 19 Juli 2022 sekitar pukul 18.50 WIB, bertempat di Hotel Grand Hyatt diduga saudara AQ (Achsanul Qosasi) telah menerima uang sebesar kurang lebih Rp40 miliar dari saudara IH melalui Saudara WP dan SR,” sebut Kuntadi.