Respon Gerakan Radikalisme dan Ekstrimisme, Cangkir Opini Adakan Diskusi Bersama Mantan Napiter

Senin, 30 Agustus 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

YOGYAKARTA, detikkota.com – Pemuda dan Ekstremisme Beragama merupakan tema besar acara Focus Group Discussion (FGD) yang diadakan oleh Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Yogyakarta bekerja sama dengan Cangkir Opini, bertempat di Sagan Heritage Hotel Yogyakarta, Senin (30/08/2021), dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.

Acara tersebut menghadirkan narasumber seperti Nasir Abbas (mantan napiter alumni Afganistan), Subhan Setowara, M.A. (Direktur Eksekutif RBC Institute A. Malik Fadjar), dan Mu’arif (Sejarawan Muhammadiyah).

Ketua Umum DPD IMM DIY, M. Akmal Ahsan dalam sambutannya menyampaikan, bahwa selain agenda kerjasama dialog dan FGD, DPD IMM Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) juga sedang fokus dalam sebuah Gerakan kemanusiaan yang bernama JogjaBangkit.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“JogjaBangkit adalah wujud pergerakan untuk merespon pandemi. Gerakan ini setidaknya menyasar warga Isolasi Mandiri, pedagang terdampak, dan masyarakat marginal. Hingga hari ini ratusan sembako dan nasi bungkus telah didistribusikan kepada masyarakat dan masih akan terus berlangsung hingga beberapa waktu mendatang,” kata Akmal.

Direktur Eksekutif Cangkir Opini, Zaki Ma’ruf menjelaskan, bahwa agenda ini dikonsep lebih aktif dan interaktif agar peserta dapat lebih aktif dalam berdiskusi dan tidak satu arah.

“Agenda ini di awali dengan dialog tentang ekstrimisme dalam beragama, dan akan dilanjutkan dengan diskusi per kelompok yang nantinya akan melahirkan sebuah narasi dan gerakan dalam menyuarakan moderasi beragama,” ungkap Ma’ruf.

Mantan napiter alumni Afghanistan, Nasir Abbas, menceritakan tentang bagaimana awal mula serta perjalanannya mengenal teroris dan ekstrimis. Dimulai dari awal dia ke Afganistan untuk melanjutkan pendidikannya hingga tergabungnya ke gerakan teroris dengan melewati beberapa organisasi seperti Negara Islam Indonesia (NII).

“Dari umur 15 tahun saya sudah ke Afghanistan dengan niat untuk melanjutkan pendidikan, namun karena tidak memiliki ijazah pada akhirnya saya masuk NII, dan dari situ awal mula saya mengenal dengan gerakan terorisme dan ekstrimisme,” ceritanya.

Dilanjutkan dengan pemaparan Direktur Eksekutif RBC Institute A. Malik Fadjar, Subhan Setowara yang memaparkan tentang Taliban 2.0, dimana Taliban pada hari ini lebih lihai dalam memprofilkan diri dalam media sosial.

“Taliban 2.0 melakukan rebranding via Twitter dan konten media sosial lainnya dengan menunjukkan ciri kekinian. Setelah memasuki Kabul misalnya, para militan Taliban lantas memosting video dan foto yang menampilkan para pejuang mereka sebagai sosok orang biasa yang mudah didekati,” paparnya.

Ditutup oleh Sejarawan Muhammadiyah, Mu’arif dengan penjelasan tentang konsep dasar moderasi dalam beragama dengan menggunakan perspektif sejarah.

“Fakta-fakta historis menunjukkan bahwa kekerasan dengan mengatasnamakan agama sudah terjadi sejak zaman Sahabat Nabi, biasanya dilatarbelakangi oleh politik,” jelas Ma’arif.

Berita Terkait

Tim Gaktiblin Bidpropam Polda Jatim Mitigasi Cek Kelengkapan Personil Polres Sumenep
Pemerintah Perkuat Reformasi dan Hilirisasi Pangan Menuju Swasembada Nasional
Pemerintah Percepat Hilirisasi Pertanian untuk Dorong Nilai Tambah dan Lapangan Kerja
Pelaku Tabrak Lari di Jenangger Berhasil Diringkus Satlantas Polres Sumenep
Gempa Magnitudo 4,1 Guncang Sumenep, BMKG: Termasuk Rangkaian Gempa Susulan
Presiden Prabowo Saksikan Penyerahan Aset Rampasan Negara Senilai Rp7 Triliun ke PT Timah
GMNI Sumenep Ultimatum BPN: Tuntut Penyelesaian Konflik Agraria dalam 2×24 Jam
Said Abdullah: Pertahanan Semesta Bukan Sekadar Strategi Militer, Tapi Tanggung Jawab Bangsa

Berita Terkait

Jumat, 10 Oktober 2025 - 10:48 WIB

Pemerintah Perkuat Reformasi dan Hilirisasi Pangan Menuju Swasembada Nasional

Jumat, 10 Oktober 2025 - 10:46 WIB

Pemerintah Percepat Hilirisasi Pertanian untuk Dorong Nilai Tambah dan Lapangan Kerja

Kamis, 9 Oktober 2025 - 08:26 WIB

Pelaku Tabrak Lari di Jenangger Berhasil Diringkus Satlantas Polres Sumenep

Rabu, 8 Oktober 2025 - 11:44 WIB

Gempa Magnitudo 4,1 Guncang Sumenep, BMKG: Termasuk Rangkaian Gempa Susulan

Senin, 6 Oktober 2025 - 23:27 WIB

Presiden Prabowo Saksikan Penyerahan Aset Rampasan Negara Senilai Rp7 Triliun ke PT Timah

Berita Terbaru