SUMENEP, detikkota.com – Tahun 2022 ini, Kabupaten Sumenep, Provinsi Jawa Timur tengah berada di usia 753 tahun. Kabupaten yang berada di ujung timur pulau Madura ini memperingati hari ulang tahunnya setiap tanggal 31 Oktober.
Untuk itu, Bupati Sumenep Achmad Fauzi, dalam menyambut momen ini, mewajibkan seluruh ASN untuk menggunakan baju adat. Hal tersebut berasal dari nilai-nilai budaya lokal.
Selain itu juga, orang nomor satu di lingkungan Pemkab Sumenep mengajak kepada para ASN agar semangat dalam menjalankan tugas dan memberikan seperti para raja keraton dahulu.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Memakai baju adat juga sebagai pelestarian nilai-nilai lokal sekaligus memberikan semangat aparatur dalam budaya menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, seperti ketokohan Arya Wiraraja sebagai pendiri Kabupaten Sumenep,” kata Bupati Achmad Fauzi.
Tidak hanya ASN, Pelajar dan Mahasiswa juga diwajibkan menggunakan Batik Sumenep dalam rangka perayaan ulang tahun Sumenep tahun ini.
Sementara, Kepala Disbudporapar Sumenep Mohammad Iksan mengatakan, perayaan Hari Jadi Kabupaten Sumenep tahun 2022 ini akan digelar dengan meriah, mengingat beberapa tahun Kabupaten Sumenep mengalami pandemi Covid-19.
Sementara untuk logo Hari Jadi Kota Sumenep tahun ini memiliki makna yang berada dari pada tahun sebelumnya.
Untuk tema dan logonya sudah disiapkan yaitu diambil dari kesimpulan makna logo Hari Jadi Sumenep ke-753 yakni, “Harmoni Bumi Sumekar”.
“Logo Hari Jadi Sumenep ke-753 sudah rampung dan sudah diresmikan oleh yang terhormat Bapak Bupati,” kata Mohammad Iksan, Jumat (30/09/2022).
Terdapat beberapa makna pada logo Hari Jadi Kabupaten Sumenep ke-753, yakni warna merah melambangkan cinta, warna kuning artinya energi jiwa sementara warna oranye melambangkan kehangatan.
Iksan menjelaskan makna dari simbol-simbol logo Hari jadi Sumenep ke-753, diantaranya; simbol leburan warna dibelakang angka yang berwarna cerah itu menggambarkan keragaman hidup masyarakat yang optimis dalam merealisasikan pembangunan.
Sementara, desain angka 7 menggambarkan arah tujuan hidup manusia yang mampu berdiri tegak (mandiri). Sedangkan desain angka 5 dan 3 memiliki makna toleransi yang antara satu dengan yang lain mampu bergandengan dan mengikat sendiri untuk saling melengkapi.
Kemudian, logo burung di kepala angka 5 dan 3 itu merupakan burung kakak tua jambul kuning endemik Sumenep memiliki karakter hewan yang pintar dan menarik, menjadi simbol bahwa Sumenep memiliki potensi yang menjadi daya tarik sendiri dan sudah menjadi karakter masyarakat Sumenep.
“Kesimpulan dari logo Hari Jadi Sumenep kali ini adalah menggambarkan kehangatan, cinta dan energi positif dari kehidupan masyarakat untuk berkontribusi dalam pembangunan sebagai bentuk ciri khas masyarakat Sumenep yang mampu membangun optimisme, kemandirian dan saling bergandengan/bahu membahu di atas nilai-nilai keberagaman guna mewujudkan pembangunan yang merata,” jelasnya. (Md/red)