SURABAYA, detikkota.com – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi memaparkan sejumlah inovasi tata kelola kota cerdas dalam Seminar Innovative Government Award (IGA) 2025 yang digelar Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) di Kempinski Grand Ballroom, Jakarta Pusat, Senin (8/12/2025).
Seminar tersebut merupakan rangkaian dari ajang penilaian tahunan yang memberikan apresiasi kepada pemerintah daerah dengan inovasi terbaik dalam pelayanan publik dan pembangunan daerah.
Dalam forum yang dihadiri kepala dan perwakilan Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) se-Indonesia, Eri membawakan materi bertajuk “Satu Data Kewilayahan Surabaya: Peta Cerdas Panduan Kebijakan.”
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Ia menjelaskan integrasi layanan pemerintahan berbasis data melalui dua platform utama, yaitu aplikasi internal Kantorku dan aplikasi layanan warga WargaKu.
Menurut Eri, kedua platform tersebut memungkinkan Pemkot Surabaya memantau berbagai data secara real time, mulai dari kesehatan, kependudukan, hingga pelayanan publik.
Ia mencontohkan kemampuan sistem dalam menampilkan jumlah kunjungan puskesmas, kelahiran harian, hingga potensi kasus stunting.
Eri juga menyampaikan bahwa kecerdasan buatan (AI) kini digunakan dalam pengelolaan keluhan masyarakat dan penyusunan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang). Melalui AI, masukan warga dapat dihimpun dan dianalisis lebih cepat sehingga mempermudah proses perumusan kebijakan.
Selain itu, ia menekankan pentingnya konsep satu data satu peta yang memungkinkan pemetaan kondisi penduduk secara detail hingga tingkat Rukun Warga (RW). Data tersebut mencakup jumlah Kartu Keluarga (KK), tingkat pendidikan, status pekerjaan, hingga pendapatan.
Dalam aspek pelayanan publik, Eri mencontohkan percepatan perizinan, termasuk pelayanan IMB gratis bagi warga miskin yang kini bisa selesai dalam 15 menit melalui Mal Pelayanan Publik (MPP).
Eri juga menegaskan bahwa inovasi daerah harus berdampak langsung pada tujuh indikator utama pembangunan nasional, yaitu penurunan kemiskinan, pengangguran terbuka, stunting, angka kematian ibu dan anak, perbaikan gini rasio, peningkatan IPM, dan pertumbuhan ekonomi.
Ia mendorong agar inovasi antar daerah dapat diintegrasikan melalui satu data nasional untuk meningkatkan efektivitas kolaborasi pemerintah pusat dan daerah. Menurutnya, sistem real time memungkinkan seluruh kepala daerah memantau indikator strategis secara terbuka dan terukur.
Di akhir pemaparannya, Eri menekankan bahwa inovasi bukan sekadar kompetisi, tetapi upaya kolektif demi kepentingan nasional. Ia menegaskan pentingnya sinergi antar daerah untuk memperkuat kinerja pemerintahan di seluruh Indonesia.
Penulis : Sur
Editor : Sur







