205 Polisi Kawal Demo Pemuda dan Keluarga Bayi di Puskesmas Batang-Batang

Ratusan personel Polres Sumenep mengawal aksi demonstrasi pemuda dan keluarga bayi di Puskesmas Batang-Batang, Kabupaten Sumenep.

SUMENEP, detikkota.com – Polres Sumenep menerjunkan 205 personel untuk melakukan pengawalan aksi demonstrasi di Puskesmas Batang-Batang, Selasa (28/11/2023).

Pantauan di lapangan, personel kepolisian telah siap siaga sejak pagi di depan Puskesmas Batang-Batang.

Banner

“Hari ini jadi, Mas. Ini untuk pengamanan unras di Puskesmas Batang-Batang,” kata AKP Widiarti Sutyoningtias, Kasi Humas Polres Sumenep, Selasa (28/11/2023).

Menurutnya, Polres Sumenep mengerahkan 205 personel untuk pengamanan jalannya aksi dari pemuda timur daya dan keluarga almarhumah bayi putri pasangan Aziz dan Rumnaini, warga Desa Tamidung Kecamatan Batang-Batang Sumenep.

Seperti diberitakan, sejumlah pemuda dan keluarga yang menduga bayinya meninggal akibat kelalaian petugas Puskesmas Batang-Batang melakukan aksi demontrasi, Selasa (28/11/2023).

Di halaman Puskesmas Batang-Batang, Kabupaten Sumenep itu para pengunjuk rasa melakukan orasi serta membawa sejumlah poster bertuliskan nada protes, di antaranya “Tumbal Pesugihan, Tero Sogie Araja Toyol”, dan “Kapus Batang-Batang Harus Mundur Dari Jabatannya”.

Aksi demontrasi dilatarbelakangi kejanggalan yang dialami almarhum bayi Adelia Aziz Bella Negara usai diambil sampel darahnya untuk proses Skrining Hipotiroid Kongenital (SHK). Sebab, 3 hari setelah pengambilan sampel darah pada bagian tumit itu, bayi yang baru berumur 7 hari itu meninggal dunia.

Keluarga dan pemuda setempat menduga terjadi malapraltek. Mereka datang untuk meminta penjelasan dan keadilan terkait dugaan malapraktik oleh oknum bidan Puskesmas Batang-Batang.

“Beberapa hari setelah lahirnya anak tersebut dilakukan pengambilan sampel Skrinning Hipotiroid Kongenital (SHK), kemudian mengalami kejanggalan,” ucap Abdul Halim, korlap massa aksi,  dalam orasinya.

Halim menuding, bidan Puskesmas Batang-Batang yang menanganinya itu tidak professional dan lalai dalam melakukan tugas dan wawenangnya.

“Kami menuntut Kepala Puskesmas Batang Batang mundur dari jabatannya,” pintanya berteriak.

Orasi terus disampaikan secara bergantian, namun pihak Puskesmas Batang-Batang belum juga keluar menemui massa aksi.

title="banner"
Banner