BSN: Bijak Memilih Susu, Gunakan SNI Sebagai Acuan

Kamis, 30 September 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

detikkota.com – Salah satu cara untuk membantu memenuhi gizi harian adalah dengan rutin mengkonsumsi susu/produk susu. Standar Nasional Indonesia (SNI) dapat digunakan sebagai salah satu cara yang memudahkan masyarakat dalam memahami susu/produk susu yang beredar di pasar.

Secara definisi, ada perbedaan antara susu dan produk susu. “Susu adalah cairan dari ambing/kelenjar susu hewan ternak yang belum mengalami perlakuan apapun kecuali pendinginan. Adapun produk susu adalah produk yang memiliki bahan berasal dari susu,” ujar Koordinator Kelompok Substansi Pengembangan Standar Pertanian dan Halal – Badan Standardisasi Nasional (BSN), Singgih Harjanto, dalam webinar “Bijak Mengonsumsi Susu & Produk Susu”, Kamis (30/9/2021).

Singgih menilai, SNI dapat digunakan sebagai salah satu cara yang memudahkan masyarakat dalam memahami susu/produk susu yang beredar di pasar. “Bila kita membaca judul SNI-nya saja, kita bisa melihat perbedaannya. Ada SNI mengenai Susu segar, yang berarti susu yang belum mendapat tambahan dan perlakuan apapun selain pendingan. Produk lainnya seperti susu UHT, minuman susu atau susu kental manis merupakan produk susu yang mendapat perlakuan atau penambahan bahan tambahan. Dengan memahami perbedaan tiap produk, masyarakat dapat mengkonsumsi produk sesuai kebutuhannya.,” jelas Singgih.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Secara umum, susu dan produk susu memang kaya akan nutrisi, vitamin, mineral, serta protein. Kendati demikian, susu dan produk susu termasuk kategori makanan risiko tinggi yang mudah mengalami kerusakan. Oleh karena itu, proses pengolahan susu dan produk susu harus memperhatikan tata cara yang baik sesuai kaidah-kaidah yang telah ditetapkan, baik secara nasional maupun internasional.

“Dalam mengembangkan SNI susu dan produk susu, BSN mengacu pada standar internasional yang ditetapkan Codex dan ISO,” tutur Singgih. Standar yang dimaksud diantaranya untuk sistem keamanan pangan seperti SNI CAC/RCP 1:2011 Rekomendasi Nasional Kode Praktis – Prinsip umum hygiene pangan dan SNI ISO 22000:2018 Sistem Manajemen Keamanan Pangan – Persyaratan untuk organisasi dalam rantai pangan, serta standar produk dan metode uji.

Hingga September 2021, BSN telah menetapkan 17 SNI Produk terkait susu dan produk susu. Diantaranya adalah SNI 3141.1:2011 Susu segar – Bagian 1: Sapi, SNI 2970:2015 Susu bubuk, dan SNI 8418:2018 Minuman Susu. Adapun SNI susu/produk susu yang terbaru adalah SNI 8984:2021 Susu cair plain.

Agar SNI yang tersedia dapat mengikuti perkembangan zaman, BSN pun bertugas untuk melakukan kaji ulang SNI. “SNI Susu cair plain merupakan hasil revisi dari SNI susu pasteurisasi dan susu UHT. Saat ini, BSN juga sedang melakukan revisi untuk SNI 2971:2011 Susu kental manis dan revisi SNI 2970:2015 Susu Bubuk melalui Komite Teknis Minuman. Revisi ini tidak terlepas dari perkembangan produk susu yang sangat cepat,” tutur Singgih.

Singgih meyakini, penerapan SNI dapat memberikan manfaat baik bagi produsen maupun konsumen. Dengan menerapkan SNI, produsen dapat memiliki acuan dalam melakukan pengendalian proses, pengendalian mutu, hingga menghasilkan produk yang aman dan bermutu.

Terlebih bila sudah disertifikasi SNI, ini berarti produsen telah memberikan jaminan tertulis kepada konsumen bahwa produk tersebut sudah sesuai persyaratan SNI dan persyaratan regulasi. “Hal tersebut dapat memberikan kepercayaan kepada konsumen terhadap produk,” pungkas Singgih.

Pada akhirnya, masyarakat supaya bijak dalam memilih produk pangan. Cek KLIK (Kemasan, Label/tanda kesesuaian, Izin Edar, dan Kedaluwarsa) sebelum membeli produk pangan. Cek juga komposisinya, agar produk yang dipilih mengandung nutrisi yang sesuai dengan kebutuhan.

*Jakarta, 30 September 2021*

*Narahubung:*
Koordinator Kelompok Substansi Pengembangan Standar Pertanian dan Halal BSN,
Singgih Harjanto
singgih@bsn.go.id

Pranata Humas Madya BSN
Denny Wahyudhi
denny@bsn.go.id

Berita Terkait

Gempa Magnitudo 4,1 Guncang Sumenep, BMKG: Termasuk Rangkaian Gempa Susulan
Presiden Prabowo Saksikan Penyerahan Aset Rampasan Negara Senilai Rp7 Triliun ke PT Timah
GMNI Sumenep Ultimatum BPN: Tuntut Penyelesaian Konflik Agraria dalam 2×24 Jam
Said Abdullah: Pertahanan Semesta Bukan Sekadar Strategi Militer, Tapi Tanggung Jawab Bangsa
Kapal Yacht dari Berbagai Negara Meriahkan Sail to Indonesia 2025 di Banyuwangi
Menjadi Wajah Baru Komunikasi Publik: Duta Wicara Jawa Timur 2025 Hadir Pertama Kalinya!
Komunitas Kanca Pendidikan Gelar Festival Permainan Tradisional 2025 di Sumenep
Bayi Perempuan Ditemukan di Dalam Kardus di Pinggir Jalan Proppo Pamekasan

Berita Terkait

Rabu, 8 Oktober 2025 - 11:44 WIB

Gempa Magnitudo 4,1 Guncang Sumenep, BMKG: Termasuk Rangkaian Gempa Susulan

Senin, 6 Oktober 2025 - 23:27 WIB

Presiden Prabowo Saksikan Penyerahan Aset Rampasan Negara Senilai Rp7 Triliun ke PT Timah

Senin, 6 Oktober 2025 - 17:04 WIB

GMNI Sumenep Ultimatum BPN: Tuntut Penyelesaian Konflik Agraria dalam 2×24 Jam

Senin, 6 Oktober 2025 - 14:37 WIB

Said Abdullah: Pertahanan Semesta Bukan Sekadar Strategi Militer, Tapi Tanggung Jawab Bangsa

Senin, 6 Oktober 2025 - 09:11 WIB

Kapal Yacht dari Berbagai Negara Meriahkan Sail to Indonesia 2025 di Banyuwangi

Berita Terbaru