Lapas Banyuwangi Kembali Dapatkan Pelatihan Lanjutan Mengenai Pembinaan WBP Tindak Pidana Terorisme dari UNODC

Rabu, 20 Oktober 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

BANYUWANGI, detikkota.com – Program pelatihan yang diberikan oleh United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC) kepada Lapas Banyuwangi Kanwil Kemenkumham Jatim tentang strategi pembinaan terhadap Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) tindak pidana terorisme kembali berlanjut, Rabu (20/10/2021).

Kegiatan kali ini merupakan lanjutan pelatihan yang pada pekan lalu sudah sekilas dipaparkan oleh UNODC kepada jajaran Lapas Banyuwangi. Pelatihan ini sejatinya digelar secara tatap muka, namun karena kondisi masih pandemi, sehingga hanya dapat digelar secara virtual.

Mengikuti kegiatan pelatihan dari Ruang Rapat Utama Sahardjo Lapas Banyuwangi, Kasi Admin Kamtib Ahmad Solihin dan Kasubsi Bimkeswat Dhanny Dwi turut hadir mendampingi jajarannya untuk menerima materi pelatihan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Pada pelatihan lanjutan ini, materi yang diberikan tidak jauh berbeda dengan yang diberikan pada pertemuan pertama pekan lalu, yakni mengulas mengenai potensi sebaran radikalisme didalam Lapas dan strategi yang bisa digunakan untuk mencegah terjadinya sebaran radikalisme.

Mengawali kegiatan, UNODC yang dimoderatori oleh Antonia Mayaningtiyas meminta peserta pelatihan untuk berdiskusi mengenai permasalahan 4 pilar pemasyarakatan yang sering terjadi di Lapas Banyuwangi dan dilanjutkan dengan pemaparan permasalahan oleh Solihin.

Salah satu narasumber dari UNODC Indah Amaritasari mengatakan permasalahan penanganan napiter memang sangat beragam, karena selain memperhatikan faktor keamanan dan ketertiban (kamtib), juga terdapat hal yang harus menjadi perhatian khusus yaitu memastikan napiter tersebut tidak menyebarkan paham radikalisme didalam Lapas.

Menurutnya, ancaman penyebaran paham radikalisme pada saat ini sudah mengalami berbagai perubahan, yang menjadi tren saat ini adalah adanya ancaman radikalisme melalui media sosial.

“Tentunya ini memerlukan strategi baru dalam menghadapi ancaman tersebut, perlu adanya rencana aksi dari pihak Lapas maupun Rutan untuk memastikan ancaman radikalisme tidak sampai masuk kedalam Lapas. Karena tidak menutup kemungkinan sebaran radikalisme bisa masuk kedalam Lapas” terang Indah.

Sementara itu, Konsultan Nasional UNODC Solehuddin menekankan kepada petugas Lapas Banyuwangi agar lebih memahami strategi yang dapat digunakan dalam melakukan pembinaan kepada napiter, sebagai antisipasi apabila dikemudian hari Lapas Banyuwangi mendapatkan kiriman napiter.

Ia menjelaskan regulasi dan pembinaan di Lapas Banyuwangi terhadap napiter harus disusun dengan jelas. Namun catatan pentingnya tidak hanya itu, cara melakukan pembinaan juga harus menjadi perhatian lebih.

“Metode pembinaan yang dilakukan jauh lebih penting dari materi yang disampaikan dan perhatian personal yang dalam hal ini perhatian petugas Lapas kepada napiter jauh lebih penting dari cara yang disampaikan. Jadi pada dasarnya untuk menghentikan ancaman radikalisasi ada di petugas Lapas itu sendiri” papar Solehuddin.

Terakhir, Solehuddin mengulas 4 kecerdasan manusia yang dapat dimaksimalkan untuk mengahadapi ancaman radikalisasi, antara lain kecerdasan intelektual yang membuat manusia bisa memiliki berbagai alternatif untuk bertindak, kecerdasan emosional yang dapat merasakan sesuatu dari hati, kecerdasan fiskal yang bisa dilakukan dengan memfungsikan anggota tubuh dengan maksimal dan kecerdasan spiritual yang dapat dilakukan manusia dengan menjadikan agama sebagai pedoman.

Kegiatan pelatihan ini rencana masih akan digelar dalam dua hari kedepan, yang tentunya lebih mengupas secara rinci mengenai pengelolaan WBP tindak pidana terorisme di Lapas dan Rutan. (Humas Lapas Banyuwangi)

Berita Terkait

BMX Supercross 2025 Resmi Ditutup, Banyuwangi Perkuat Reputasi Sport Tourism
Martins Emils Kuasai Men Elite, Amellya Nur Sifa Unggul di Women Elite Banyuwangi BMX Supercross 2025
Banyuwangi BMX Supercross 2025 Resmi Dibuka, Diikuti 207 Rider dari Berbagai Negara
Akhir Pekan Ini, Banyuwangi Gelar BMX Supercross 2025, Satu-satunya Ajang Resmi UCI di Indonesia
Surabaya–Inggris Jalin Kerja Sama, 10 Sekolah Mulai Implementasi Program Pengurangan Sampah Plastik
Presiden Prabowo Lantik Komisi Percepatan Reformasi Kepolisian, Jimly Asshiddiqie Jadi Ketua
Bupati Ipuk Sambut Baik Arahan Presiden Prabowo untuk Perpanjangan Kereta Cepat ke Banyuwangi
Wali Kota Eri Cahyadi Sambut Delegasi 17 Negara dalam Peringatan 70 Tahun KAA di Surabaya

Berita Terkait

Senin, 17 November 2025 - 08:40 WIB

BMX Supercross 2025 Resmi Ditutup, Banyuwangi Perkuat Reputasi Sport Tourism

Minggu, 16 November 2025 - 09:17 WIB

Martins Emils Kuasai Men Elite, Amellya Nur Sifa Unggul di Women Elite Banyuwangi BMX Supercross 2025

Sabtu, 15 November 2025 - 14:46 WIB

Banyuwangi BMX Supercross 2025 Resmi Dibuka, Diikuti 207 Rider dari Berbagai Negara

Jumat, 14 November 2025 - 08:56 WIB

Akhir Pekan Ini, Banyuwangi Gelar BMX Supercross 2025, Satu-satunya Ajang Resmi UCI di Indonesia

Jumat, 14 November 2025 - 08:54 WIB

Surabaya–Inggris Jalin Kerja Sama, 10 Sekolah Mulai Implementasi Program Pengurangan Sampah Plastik

Berita Terbaru

Pemerintahan

Wakil Bupati Lumajang Ajak Desa Jadi Pusat Pertumbuhan Ekonomi Baru

Senin, 17 Nov 2025 - 09:22 WIB