Menggali Potensi Budaya Lokal Sumenep

Rabu, 9 November 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ceo Detik Kota Sekaligus Owner Rumah Batik Tulis Canteng Koneng

Ceo Detik Kota Sekaligus Owner Rumah Batik Tulis Canteng Koneng

Oleh: Didik Haryanto

 

SUMENEP, detikkota.com – Madura pasca beroperasinya jembatan Suramadu, tidak hanya menjadi jawaban utuh atas hambatan transportasi antara Madura dengan pulau Jawa. Akan tetapi, jembatan Suramadu melahirkan kekhawatiran mendasar bagi masa depan Madura, terutama dalam masalah moral dan kebudayaan. Pasca Suramadu, industrialisasi tampaknya menjadi agenda penting yang akan segera direalisasikan. Potensi alam Madura yang notabene masih belum tersentuh, sudah mulai dilirik, salah satunya pengeboran (eksplorasi) kandungan gas dan minyak yang terdapat di empat kabupaten di Madura ( Bangkalan, Sampang, Pamekasan dan Sumenep).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Eksplorasi dan pemanfaatan potensi Madura adalah efek penting dari upaya mengembangkan industrialisasi Madura pasca Suramadu, yang (sudah pasti) akan mengubah nasib pembangunan Madura, tetapi belum tentu mampu mengubah nasib masyarakat Madura dan hal-hal yang terkait dengan Madura, seperti nasib kebudayaan Madura yang masih original (memiliki nilai khas kemaduraan).
Dalam konteks ini, pengembagan terhadap budaya lokal Madura, secara khusus di Sumenep menjadi sesuatu yang niscaya agar kebudayaan lokal tidak tergerus menjadi hilang, perlu dilakukan langkah-langkah yang kreatif, sehingga kebudayaan lokal bisa tetap eksis dan berdaya.
Sebagaimana kabupaten lain di Madura, Sumenep juga menjadi lokasi dimana kebudayaan Madura berada. Kebudayaan lokal yang ada di Sumenep setidaknya dapat dijadikan sebagai potensi besar untuk dikelola secara kreatif dan prospektif dalam pembangunan kebudayaan Madura di masa-masa yang akan datang. Potensi lokal Sumenep, pada dasarnya bahtera kebudayaan yang bisa dimunculkan sebagai kekayaan yang harus dihidupkan untuk menopang eksistensi kebudayaan lokal Sumenep secara umum.
Dalam pengamatan penulis, Sumenep pada dasarnya tidak hanya harus mabni disimbolkan sebagai lokasi pariwisata di wilayah Madura, hanya karena keindahan wisata alamnya yang cukup baik, tetapi masih banyak potensi budaya lokal lainnya masih bisa dijadikan sebagai sumber budaya lokal yang potensial. Berbagai potensi budaya lokal yang bisa dikembangkan di Sumenep, misalnya memelihara budaya yang ada dan dikembangkan berdasarkan pengelolaan yang baik.
Hal-hal yang dapat dikembangkan di Sumenep, antara lain :
1. Potensi budaya religi. Sumenep merupakan kabupaten dengan potensi religiusitas yang tinggi. Banyak hal-hal yang bersifat religius bisa dikembangkan dan dikelola dengan baik oleh Sumenep, sehingga bisa dijadikan sebagai salah satu tawaran kebudayaan yang bisa memberikan kontribusi yang signifikan untuk kemajuan Sumenep
2. Potensi budaya pedesaan, seperti tradisi nyadar yang kerapkali menjadi kegiatan masyarakat Saronggi dan Lobuk merupakan potensi budaya yang cukup unik dalam konteks kebudayaan. Potensi itu bisa dijadikan modal sebagai magnet dalam mengukuhkan potensi.
3. Potensi keseniaan, seperti Ul-Daul, saronen dan ludruk yang telah berkembang di masyarakat sekian lama, tetapi kurang diperhatikan dan tidak diberdayakan dengan baik, haruslah mendapatkan perhatian dari semua pihak.
Ketiga potensi kebudayaan di atas, hanyalah bagian kecil dari sekian kebudayaan lokal yang tersimpan dan membutuhkan kerja-kerja kreatif untuk memberdayakannya. Sumenep layaknya ladang subur dimana benih-benih kebudayaan tertabur di dalamnya, sehingga dibutuhkan kemauan dan kreatifitas untuk membesarkannya menjadi sesuatu yang nyata. Oleh karena itu, menggali budaya lokal di Sumenep, harus menjadi komitmen bersama, terutama pemerintah daerah, sehingga berbagai benih-benih kebudayaan lokal yang potensial dimunculkan bisa menjadi menarik.
Tugas besar kita sebagai warga Sumenep adalah sangat kompleks dalam dalam konteks kebudayaan, selain melakukan upaya penyelamatan dan pemeliharaan yang kaffah atas kebudayaan. Yang sangat penting, juga adalah menggali potensi lokal dengan baik, sehingga bisa termanfaatkan dengan baik. Itulah semangat kecintaan terhadap budaya lokal yang harus dibangkitkan di hati seluruh warga Sumenep. Cinta terhadap budaya lokal akan melahirkan komitmen untuk memelihara dan mengembangkannya semaksimal mungkin.

Penulis :CEO detikkota.com sekaligus Owner Batik Canteng Koneng

Berita Terkait

GMNI Sumenep Ultimatum BPN: Tuntut Penyelesaian Konflik Agraria dalam 2×24 Jam
Said Abdullah: Pertahanan Semesta Bukan Sekadar Strategi Militer, Tapi Tanggung Jawab Bangsa
Menjadi Wajah Baru Komunikasi Publik: Duta Wicara Jawa Timur 2025 Hadir Pertama Kalinya!
Komunitas Kanca Pendidikan Gelar Festival Permainan Tradisional 2025 di Sumenep
Bayi Perempuan Ditemukan di Dalam Kardus di Pinggir Jalan Proppo Pamekasan
Pemkab Sumenep dan PT Elnusa Kerja Sama Pemanfaatan Lahan untuk Transportasi Kepulauan
Kobaran Semangat dari Canteng Koneng: Menjaga Nyala Batik Sumenep
Bupati Fauzi Pastikan Penanganan Cepat Korban Gempa di Kepulauan

Berita Terkait

Senin, 6 Oktober 2025 - 17:04 WIB

GMNI Sumenep Ultimatum BPN: Tuntut Penyelesaian Konflik Agraria dalam 2×24 Jam

Senin, 6 Oktober 2025 - 14:37 WIB

Said Abdullah: Pertahanan Semesta Bukan Sekadar Strategi Militer, Tapi Tanggung Jawab Bangsa

Minggu, 5 Oktober 2025 - 23:34 WIB

Menjadi Wajah Baru Komunikasi Publik: Duta Wicara Jawa Timur 2025 Hadir Pertama Kalinya!

Minggu, 5 Oktober 2025 - 13:06 WIB

Komunitas Kanca Pendidikan Gelar Festival Permainan Tradisional 2025 di Sumenep

Jumat, 3 Oktober 2025 - 22:37 WIB

Bayi Perempuan Ditemukan di Dalam Kardus di Pinggir Jalan Proppo Pamekasan

Berita Terbaru