TANGERANG, detikkota.com – Dalam rangka mewujudkan toleransi antar umat beragama, untuk pertama kalinya, Milenial Tangerang Center (MTC) melaksanakan acara dialog publik dengan tema “Penguatan Toleransi Beragama Serta Pemahaman Politik Identitas Guna Pemilu Damai” di Gedung Serba Guna Pemerintah Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten pada Sabtu, (15/4/2023).
Acara tersebut dihadiri Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar sebagai Keynote Speaker, serta narasumber Kompol Sofyan, mewakili Kapolresta Tangerang dan Letkol Arh. Syarif Syah Banjar, Dandim 0510 setempat.
Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar menyampaikan terkait penguatan tolaransi beragama dan pemahaman politik identitas perlu ditingkatkan, mengingat negara ini, khususnya wilayah Tangerang adalah wilayah pluralisme.
“Kabupaten Tangerang adalah kota yang semua agama ada di dalamnya, dan kita sebagai masyarakat yang hidup berkelompok harus saling menghagai antar umat beragama,” tegas Zaki.
Senada, Kompol Sofyan juga menyebut bahwa politik identitas dilarang karena bisa memecah belah bangsa dan negara sehingga, pihaknya meminta audiens untuk mencegah bersama-sama, karena bertentangan dengan Bhinneka Tunggal Ika.
Sementara itu, Dandim 0510 Tigaraksa, Letkol Arh Syarif Syah Banjar menyatakan bahwa, wawasan kebangsaan merupakan cara pandang bangsa Indonesia mengenai diri, lingkunga dan tanah airnya yang mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dengan berlandaskan Pancasila, Undang-undang Dasar tahun 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam penyelenggaraan kehidupan berbangsa, bernegara dan bermasyarakat dalam upaya mewujudkan cita-cita nasional.
“Mari kita perkuat silaturahmi kebangsaan untuk membangun negeri tercinta ini,” ajaknya.
Pada kesempatan yang sama, Founder Milenial Tangerang Center (MTC), Ryan mengatakan, ke depan kegiatan tersebut akan dilaksanakan secara rutin, terutama mendekati momentum tahun politik di Indonesia.
Untuk kegiatan pertama, lanjutnya, diskusi mengangkat tema politik identitas dan Upaya mengatasinya.
“Dengan adanya sikap toleransi, konflik dan perpecahan antar individu maupun kelompok tidak akan terjadi. Banyak orang menyebut toleransi sebagai kunci utama perdamaian yang patut dijaga. Hal tersebut penting untuk diperhatikan mengingat bangsa Indonesia mempunyai latar belakang perbedaan yang beragam, mulai keyakinan, suku, ras, hingga warna kulit,“ tandas Ryan.
Hal yang sama disampaikan Co Founder MTC, Gilang. Dia menyebut toleransi merupakan awal dari keberagaman, sementara keberagaman akan berujung pada saling menghormati.
“Salah satu bentuk toleransi adalah toleransi beragama, yang merupakan sikap saling menghormati dan menghargai antar penganut agama lain, seperti tidak memaksakan orang lain untuk menganut agama kita; tidak mencela atau menghina agama lain dengan alasan apapun, serta tidak melarang ataupun mengganggu umat agama lain untuk beribadah sesuai agama dan kepercayaan masing-masing.” tutup Gilang.
Acara tersebut di hadiri oleh segenap Ormas, Mahasiswa, siswa tingkat SMA, SMK, dan Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB).(dik/red)