SUMENEP, detikkota.com – Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Sumenep, KH. Moh. Soleh Abdurrahman, menyatakan keprihatinannya atas merebaknya kasus campak di wilayah setempat. Ia berharap penularan penyakit menular ini tidak semakin meluas dan segera dapat dikendalikan.
Data Dinas Kesehatan P2KB Sumenep mencatat, hingga 24 Agustus 2025 jumlah suspek campak mencapai 2.105 kasus dengan 17 orang meninggal dunia. Sebagai langkah pencegahan, Pemerintah Daerah mulai 25 Agustus melaksanakan program imunisasi massal (Outbreak Response Immunization/ORI) yang menargetkan sekitar 74 ribu anak, baik di daratan maupun kepulauan.
“Saya merasakan keprihatinan dengan kejadian ini. Mudah-mudahan penyakit ini tidak meluas,” kata KH. Moh. Soleh, Rabu (27/8/2025).
Ia menekankan, pengendalian campak membutuhkan kerja sama semua pihak, bukan hanya pemerintah. Menurutnya, masyarakat perlu mendukung penuh pelaksanaan imunisasi sebagai upaya melindungi anak-anak dari ancaman penyakit berbahaya.
“Imunisasi campak sangat penting untuk menjaga kekebalan tubuh anak-anak. Karena itu, kami mengimbau masyarakat agar memahami pentingnya vaksinasi demi kesehatan generasi muda,” ujarnya.
KH. Moh. Soleh juga mengingatkan pentingnya kesadaran kolektif, terutama di daerah terpencil dan kepulauan, agar program imunisasi benar-benar merata.
“Penyebaran penyakit ini akan lebih mudah dikendalikan bila semua pihak saling bahu-membahu. Pemerintah, masyarakat, dan lembaga agama harus bersinergi agar imunisasi menjangkau seluruh lapisan warga,” pungkasnya.