BANYUWANGI, detikkota.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi terus mendorong tumbuhnya jiwa kewirausahaan generasi muda melalui program inkubasi bisnis Jagoan Banyuwangi. Tahun ini, sekitar 100 anak muda yang telah merintis usaha mengikuti bimbingan intensif bersama mentor dan praktisi untuk mengembangkan bisnisnya.
Salah satu peserta, Wahyu Riyanto, pemilik usaha persewaan alat camping dan hiking “Moriza Outdoor”, mengaku mengikuti program ini untuk memperkuat branding sekaligus pemasaran usahanya. “Saya ikut Jagoan Banyuwangi karena ingin memperkuat branding usaha saya sekaligus pemasarannya. Bahkan, saya jadi terinspirasi membuat produk dengan merek sendiri,” ujarnya.
Program yang berlangsung sejak pertengahan Agustus 2025 ini diawali dengan kelas offline, dilanjutkan sesi post programme dan pitching day pada 25–30 Agustus di Banyuwangi Creative Hub. Dalam sesi pitching, peserta memaparkan ide pengembangan usaha mereka kepada para mentor.
Eka Fahmi, peserta dari kategori Jagoan Tani sekaligus pemilik usaha bibit buah eksotis “Saben Wetan”, memperkenalkan bibit buah naga Palora Equador yang dikenal lebih manis dengan harga jual tinggi, mencapai Rp200–300 ribu per kilogram. “Selain dapat ilmu, saya juga langsung dapat mitra untuk berkolaborasi,” kata Eka.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menegaskan bahwa program ini dirancang sebagai ruang tumbuh bagi pemuda daerah untuk mengembangkan ide dan usaha. “Semua bidang kami fasilitasi dengan mentor yang berpengalaman di bidangnya masing-masing,” ujarnya.
Jagoan Banyuwangi terbagi dalam tiga kategori, yakni Jagoan Tani yang fokus pada usaha pertanian, Jagoan Digital untuk pengembangan keterampilan TIK, serta Jagoan Bisnis yang meliputi kuliner, fashion, kriya, dan jasa.
Ipuk berharap program ini mampu mendorong para pemuda melakukan scale up usaha sekaligus membangun ekosistem ekonomi kreatif yang menopang perekonomian daerah. “Harapan kami, para peserta tidak hanya mendapat wawasan baru, tetapi juga membangun relasi dan berkolaborasi,” pungkasnya.