SUMENEP, detikkota.com – Krisis air bersih melanda Desa Pinggirpapas, Kecamatan Kalianget, Kabupaten Sumenep, selama dua pekan terakhir. Warga kesulitan mendapatkan air bersih untuk kebutuhan minum dan rumah tangga karena pasokan dari PDAM Sumekar tidak mengalir secara lancar.
Akibatnya, masyarakat harus menunggu hingga dini hari, sekitar pukul 03.00–05.00 WIB, untuk mendapatkan air yang keluar dari saluran PDAM. Kondisi ini membuat warga terpaksa menampung air dalam jumlah terbatas untuk digunakan sepanjang hari.
Secara geografis, wilayah Desa Pinggirpapas dan Karanganyar tidak memiliki sumber air alternatif. Dua desa tersebut berada di sekitar tambak garam dan kawasan pesisir, sehingga warga sepenuhnya bergantung pada suplai air dari PDAM Kabupaten Sumenep.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Menanggapi hal itu, Anggota DPRD Sumenep Dapil I dari Partai Gerindra, Agus Hariyanto, mendesak PDAM Sumekar segera mengambil langkah konkret untuk mengatasi krisis air bersih tersebut.
“Saya sudah menyampaikan sejak lama agar PDAM menyiapkan langkah antisipatif sebelum terjadi gangguan. Tapi sekarang, warga kembali kesulitan mendapatkan air bersih, dan ini harus segera diselesaikan,” ujarnya, Selasa (11/11/2025).
Agus menegaskan, pihaknya telah melakukan kunjungan langsung ke kantor PDAM sebelum krisis terjadi untuk menyampaikan aspirasi warga. Dalam kunjungan itu, ia diterima oleh wakil direktur PDAM karena direktur utama sedang berada di luar kota.
“Kami meminta agar PDAM bergerak cepat memberikan solusi nyata. Jangan menunggu keluhan masyarakat semakin meluas,” tegasnya.
Ia juga menyampaikan empat desakan resmi kepada PDAM dan Pemerintah Kabupaten Sumenep, yaitu:
1. Segera mengatasi krisis air bersih dan memberikan solusi konkret agar tidak terulang kembali.
2. Mendesak pemerintah daerah mengevaluasi kinerja Direktur PDAM yang dinilai belum responsif terhadap persoalan di lapangan.
3. Meminta Direktur PDAM turun langsung meninjau lokasi terdampak.
4. Mendorong tindakan cepat dan nyata dalam menangani persoalan kebutuhan dasar masyarakat.
“Krisis air bersih ini bukan persoalan teknis biasa, tapi menyangkut hak dasar manusia. PDAM harus hadir dengan aksi nyata, bukan sekadar penjelasan,” tambahnya.
Sementara itu, Direktur Utama PDAM Sumekar, Febmi Noerdiansyah, memastikan pihaknya telah menurunkan tim teknis untuk melakukan pemeriksaan dan perbaikan di lapangan. Menurutnya, permasalahan distribusi air di wilayah Pinggirpapas terjadi karena adanya kebocoran jaringan pipa yang belum ditemukan titik pastinya.
“Setiap hari tim kami turun untuk melakukan pengecekan. Kebocorannya masih kami telusuri agar distribusi bisa kembali normal,” jelasnya.
Febmi menambahkan, PDAM juga telah menambah aliran dari Kalianget menuju Pinggirpapas. Beberapa wilayah seperti Dusun Ageng dan Dusun Dalem sudah mulai mendapat suplai air normal, sementara Dusun Kauman masih mengalami tekanan air yang rendah.
“Kami juga mengimbau masyarakat sementara waktu tidak menggunakan pompa listrik atau sanyo agar aliran air bisa merata ke seluruh pelanggan,” ujarnya.
Ia menegaskan, PDAM akan terus menelusuri titik gangguan dan melakukan normalisasi penuh agar pasokan air bersih segera pulih.
“Kalau masih ada rumah yang airnya belum mengalir, kami minta warga segera melapor agar bisa kami cek langsung,” pungkasnya.
Penulis : Red
Editor : Red







