SURABAYA, detikkota.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya resmi memulai kerja sama internasional dengan lembaga asal Inggris, CommonSeas, melalui penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) untuk Plastic Clever School Program, Kamis (13/11/2025). Penandatanganan berlangsung di Ruang Kartini Dinas Pendidikan (Dispendik) Surabaya dan diikuti sejumlah sekolah yang menjadi perintis program.
Program ini difokuskan pada pengurangan penggunaan plastik sekali pakai di sekolah secara berkelanjutan. Sebanyak 10 sekolah tingkat SMP ditetapkan sebagai peserta awal, yakni SMPN 1, SMPN 19, SMPN 26, SMPN 30, SMPN 36, SMP Al Amiin, MTsN 1, SMPK Santa Katarina, SMP Taruna Jaya 1, dan SMP Kristen Gloria 1 Surabaya.
Sebelum MoU ditandatangani, tim CommonSeas telah melakukan kunjungan pemetaan ke beberapa sekolah peserta, termasuk SMPN 19, SMPN 26, dan SMPN 30, guna menentukan fokus dan kebutuhan pelaksanaan program.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Kepala Dispendik Surabaya, Yusuf Masruh, mengatakan bahwa program ini merupakan hasil kolaborasi Pemkot Surabaya bersama Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Bumbi, serta sekolah-sekolah. “Alhamdulillah program ini terwujud berkat kerja sama berbagai pihak. Pemetaan awal dilakukan untuk menentukan arah edukasi terkait penanganan sampah plastik di sekolah,” ujarnya.
Yusuf menekankan pentingnya edukasi lingkungan sejak dini dan berharap program ini tidak hanya berhenti pada pembelajaran konvensional. Ia mendorong agar siswa Surabaya dapat menjalin kolaborasi digital dengan pelajar dari Inggris.
MoU tersebut berlaku hingga akhir 2025 dengan mekanisme monitoring berbasis digital. Dispendik dan CommonSeas akan melakukan pendampingan secara berkala melalui platform daring, dibantu oleh Bumbi sebagai mitra pelaksana di lapangan.
Managing Director CommonSeas, Charlotte Davies, menyampaikan apresiasi atas komitmen Surabaya yang dinilai kuat dalam mendorong keberlanjutan. Ia memuji inisiatif dan kreativitas siswa dalam kampanye pengurangan plastik. “Ini pencapaian besar bagi sepuluh sekolah yang resmi bergabung dalam gerakan Plastic Clever School,” katanya.
Program Plastic Clever Schools sendiri merupakan gerakan global dengan lebih dari 2.000 sekolah terlibat di berbagai negara. Davies optimistis praktik baik dari sekolah-sekolah perintis di Surabaya dapat direplikasi oleh sekolah lain.
Ia menegaskan bahwa tujuan kolaborasi ini bukan sekadar perbaikan lingkungan fisik, tetapi juga perubahan perilaku dan moral yang berdampak jangka panjang. “Penandatanganan MoU ini merupakan komitmen untuk menjalankan aksi nyata dan berkelanjutan demi masa depan,” tutup Davies.
Penulis : Sur
Editor : Red







