SUMENEP, detikkota.com – Massa aksi yang tergabung dalam Aliansi Progresif Sumenep, mendatangi kantor Bank Syariah Indonesia (BSI) setempat, Jl Trunojoyo No. 214, Kolor, Senin (20/3/2023).
Mereka menuntut agar kasus Fruad, yang menyeret nama Subeki sebagai makelar kasus jual beli tanah melalui BSI yang merugikan negara sebesar 60 miliar diusut tuntas.
Tuntuan lain, mereka juga meminta BSI memberikan dokumen lengkap kasus tersebut kepada pihak penegak hukum.
“Kami dari Aliansi Sumenep Progresif meminta BSI agar memberikan dokumen terkait dugaan fraud oleh Subeki senilai Rp 60 miliar kepada aparat penegak hukum,” ungkap perwakilan massa aksi, Faldi Aditya.
Dalam orasinya, Koordinator Progresif Sumenep, Fadli Aditya mengatakan, modus operandi yang dijalankan Subeki dalam dugaan kasus fraud adalah menggunakan nama orang lain sebagai nasabah peminjam di BSI dengan cara menaikkan nominal pinjaman.
“Harga tanah yang hanya Rp 200 juta, dapat pinjaman dari BSI Rp 2 miliar. Uang itu betul masuk ke rekening si atas nama peminjam, tapi hanya beberapa menit saja, selanjutnya uang itu berpindah ke rekening Subeki,” kata Faldi.
Dia menyayangkan, kasus besar dengan kerugian negara mencapai puluhan miliar tetapi aparat penegak hukum diam. Faldi menduga, mereka kecipratan uang dari Subeki dalam kasus itu. “Ini kasus merugikan negara Rp 60 miliar, tapi semuanya bungkam”, imbuhnya.
Saat ini, ada 4 korban kasus dugaan fraud yang dilakukan oleh Subeki bersama oknum BSI yang menguasakan proses hukum kepada pengacara. Meski tidak menutup kemungkinan masih ada korban lain.
“Selama beberapa hari ke depan, kami akan mendirikan Posko Pengaduan di depan kantor BSI Sumenep”, tegasnya.
Sementara itu, saat sejumlah media meminta konfirmasi, pihak BSI Sumenep memilih bungkam. Alasannya masih ingin membicarakan persoalan itu dengan pimpinanan.
“Iya nanti saja, ya Mas. Masih mau disampaikan ke pimpinan,” ucap seorang yang sebelumnya menemui massa aksi.
Aksi demontrasi yang dilakukan massa Progresif Sumenep itu mendapatkan pengamanan dari anggota Polres Sumenep.
Kasi Humas Polres Sumenep, AKP Widiarti mengatakan, personel yang dilibatkan dalam pengamanan aksi di depan kantor BSI hanya dari internal Polres setempat.
“Iya, itu personel dari internal Polres semua. Jumlahnya 100 personel,” pungkasnya.(red)