Aniaya ART, Majikan Jadi Pesakitan di Jeruji Besi

Rabu, 19 Mei 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SURABAYA, detikkota.com – Pelaku penganiaya bernama, Fairus (54), asal Manyar Tirtomoyo, Surabaya mengaku hanya kesal terhadap korban.

Dia adalah penganiaya terhadap Elok Anggraeni Setyawati (55), asisten rumah tangga (ART) asal Jombang.

Kasatreskrim Polrestabes Surabaya AKBP Oki Ahadian mengatakan, korban bekerja sebagai Pembantu rumah tangga di rumah tersangka sejak April 2020, dan pada bulan Agustus 2020, pelaku sering melakukan tindak kekerasan fisik kepada korban hampir tiap hari.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Kekerasan fisik itu seperti memukul dengan tangan kosong atau alat yang ada disekitar tersangka yaitu sapu, paralon, selang air. Bahkan korban pernah disetrika oleh pelaku juga,” kata Oki saat press rilis, Rabu (19/5/2021).

Alasan pelaku saat dimintai keterangan oleh penyidik, dia melakukan hal tersebut dikarenakan kesal juga sakit hati. Korban melakukan pekerjaan rumah yang menurut tersangka tidak benar juga malas-malasan.

Akibatnya korban menderita luka-luka di seluruh tubuh dan dilakukan rawat inap di Rumah sakit. Bahkan, korban juga pernah diantar oleh tersangka ke Liponsos dengan dugaan gangguan kejiwaan.

“Tersangka akan dijerat Pasal 44 ayat 1 dan 2 UURI No. 23 tahun 2004 tentang PKDRT dan Pasal 351 ayat 2 KUHP yang mengakibatkan luka-luka berat, diancam dengan pidana penjara paling lama 5 tahun,” tambah AKBP Oki.

Barang bukti yang diamankan, 1 buah setrika, 1 buah Pipa paralon putih panjang 56 cm, 1 buah pipa paralon putih panjang 150 cm, 1 buah selang air warna hijau panjang 56 cm, dan 1 buah selang air panjang 750 cm.

Dikabarkan sebelumnya, Jajaran Reskrim Polrestabes Surabaya akhirnya menetapkan satu orang tersangka dalam kasus dugaan penganiayaan asisten rumah tangga (ART) dengan korban Elok Anggraini Setyawati (45) atau EAS.

Mantan Kasubdit Jatanras Polda Jatim itu juga mengatakan bahwa pihaknya akan segera melayangkan surat pemanggilan kepada majikan EAS.

EAS yang bekerja sebagai asisten rumah tangga (ART) di kawasan Manyar, Kota Surabaya, bernasib sial.

Bukan hanya itu, diketahui oleh majikannya ia dimasukkan ke Lingkungan Pondok Sosial (Liponsos) Surabaya.

Sebelum dirinya dimasukan ke Liponsos, diduga mendapatkan siksaan terlebih dahulu dari sang majikannya.

EAS pun mengadu ke Anggota Dewan jika kerap kali mendapat siksaan saat bekerja, mulai disetrika, hingga disuguhi makanan yang dicampur kotoran kucing oleh sang majikan. (Redho)

Berita Terkait

Update Sementara: 407 Bangunan Rusak Akibat Bencana, Data per 3 Oktober 2025
Presiden Prabowo Saksikan Demo Laut dan Sailing Pass di Teluk Jakarta
Pemkab Sumenep dan PT Elnusa Kerja Sama Pemanfaatan Lahan untuk Transportasi Kepulauan
Banyuwangi Jadi Pilot Project Nasional Digitalisasi Bansos, Sejumlah Menteri Tinjau Langsung
Bupati Fauzi Pastikan Penanganan Cepat Korban Gempa di Kepulauan
Update Dampak Gempa: 132 Rumah Rusak, 6 Korban Luka di Sumenep
Presiden Prabowo Resmikan 26 Ribu KPR FLPP, Targetkan 3 Juta Rumah
Presiden Prabowo Gelar Rapat Kabinet Bahas Program Prioritas Pemerintah

Berita Terkait

Jumat, 3 Oktober 2025 - 07:36 WIB

Update Sementara: 407 Bangunan Rusak Akibat Bencana, Data per 3 Oktober 2025

Kamis, 2 Oktober 2025 - 23:05 WIB

Presiden Prabowo Saksikan Demo Laut dan Sailing Pass di Teluk Jakarta

Kamis, 2 Oktober 2025 - 12:58 WIB

Pemkab Sumenep dan PT Elnusa Kerja Sama Pemanfaatan Lahan untuk Transportasi Kepulauan

Kamis, 2 Oktober 2025 - 11:47 WIB

Banyuwangi Jadi Pilot Project Nasional Digitalisasi Bansos, Sejumlah Menteri Tinjau Langsung

Rabu, 1 Oktober 2025 - 14:45 WIB

Bupati Fauzi Pastikan Penanganan Cepat Korban Gempa di Kepulauan

Berita Terbaru