Balita di Sidoarjo Tidak Punya Lubang Anus Butuh Bantuan, Dua Tahun Menunggu Operasi

Senin, 17 Januari 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SIDOARJO, detikkota.com – Muhammad Haidar Dhanu Abrisam (2) balita di Desa Ketegan, Kecamatan Tanggulangin, Kabupaten Sidoarjo tidak mempunyai lubang anus. Ia menderita atresi ani atau anus imperforata, yaitu kelainan kongenital yang menyebabkan anus tidak terbentuk dengan sempurna.

Putra dari pasangan bapak Hafid Nurussoba (41) dan Ibu Nurul Hidayati (40) itu lahir secara caesar di RSUD dr Soetomo Surabaya.

Penyakit Haidar itu terungkap setelah pihak rumah sakit mengetahui kalau si bayi sempat membuang air besar melalui lubang alat kelaminnya berbarengan dengan buang air kecil.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Akhirnya pihak rumah sakit langsung mengambil tindakan dengan melakukan operasi (pembuatan pembuangan air besar di samping perut sebelah kiri).

“Setelah Haidar lahir, kemudian diperbolehkan pulang pada tanggal 28 Januari 2020 (pasca-operasi). Kemudian kontrol setiap satu Minggu sekali selama tiga kali. Setelah kontrol ketiga, pihak RS mendaftarkan si bayi untuk operasi kedua. Namun hingga 2 tahun, operasi belum juga dilaksanakan. Katanya pihak rumah sakit diundur nunggu giliran. Hingga saat ini Haidar belum ditangani sama pihak Rumah Sakit dr Soetomo,” kata Nurul ketika ditemui wartawan di rumahnya, Senin (17/1/2022).

Ia menambahkan, selama Haidar berada di rumah dia juga rutin membawanya ke Posyandu desa hingga sekarang. Pihak kader dan bidan desa sudah mengetahui bahwa Haidar ini menderita atresia ani. Malahan Haidar mendapatkan jatah susu protein dari puskesmas.

Namun untuk tindakan penyembuhan si bayi, bidan desa hanya memberikan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) untuk diarahkan ke RSUD Sidoarjo.

“SKTM itu untuk digunakan ke RSUD Sidoarjo, namun tidak ada pengawalan, sehingga saya juga bingung pada waktu itu. Akhirnya saya bersama suami membawa anak ke RSUD Sidoarjo. Setelah sampai di sana, kami disarankan untuk ke RSUD dr Soetomo Surabaya, karena penanganan operasi awal dilakukan di Surabaya,” terangnya.

Ibu dari tiga anak itu berharap, pemerintah daerah turun tangan mengatasi penyakit yang diderita anaknya

“Harapannya pelaksanaan operasi yang kedua dipercepat, karena sudah dua tahun ini tidak ada kabar lagi dari pihak terkait dalam hal ini Rumah Sakit dr Soetomo,” pungkasnya. (Redho)

Berita Terkait

HAKORDIA 2025: Polres Sumenep Dinobatkan sebagai Resor Terbaik Tangani Tipikor
Sat Reskrim Polres Sumenep Gelar Bakti Sosial di HUT ke-78, Wujud Kepedulian untuk Masyarakat
Kraksaan Aspirasi Run 2025 Meriah, Ratusan Pelari Padati Alun-Alun Kota Kraksaan
PWI–PKP Sepakati Program Rumah Wartawan, MIO Indonesia Harap Tak Ada Diskriminasi
Water Run 2025 Perdana di Probolinggo Disambut Meriah Ribuan Peserta
Empat Tahun Berjalan Tanpa Manfaat, PMII UPI Desak Evaluasi Total Kantor KKKS Sumenep
KINDERGARTEN RILIS ALBUM BERTAJUK “MONOLOG”, ANGKAT CERITA PERJALANAN HIDUP DENGAN NADA POSITIF
Distribusi Tablet DPRD Sumenep Dipertanyakan, PMII Siap Turun Aksi

Berita Terkait

Senin, 8 Desember 2025 - 20:37 WIB

Sat Reskrim Polres Sumenep Gelar Bakti Sosial di HUT ke-78, Wujud Kepedulian untuk Masyarakat

Minggu, 7 Desember 2025 - 13:20 WIB

Kraksaan Aspirasi Run 2025 Meriah, Ratusan Pelari Padati Alun-Alun Kota Kraksaan

Sabtu, 6 Desember 2025 - 12:26 WIB

PWI–PKP Sepakati Program Rumah Wartawan, MIO Indonesia Harap Tak Ada Diskriminasi

Sabtu, 6 Desember 2025 - 12:12 WIB

Water Run 2025 Perdana di Probolinggo Disambut Meriah Ribuan Peserta

Jumat, 5 Desember 2025 - 22:22 WIB

Empat Tahun Berjalan Tanpa Manfaat, PMII UPI Desak Evaluasi Total Kantor KKKS Sumenep

Berita Terbaru

Pemerintahan

Pemkot Surabaya Wajibkan Pembayaran Parkir Nontunai Mulai 2026

Rabu, 10 Des 2025 - 08:38 WIB