Carut Marut Pengelolaan Sampah di Sumenep Menjadi Pemandangan Jelang Lebaran

Banner

SUMENEP, detikkota.com – Ironis ketika kabupaten yang merupakan ikon wisata Kota Keris Indonesia memiliki tampilan depan (ruang tamu) yang sangat bagus dan tertata, tetapi dapur berupa tempat pembuangan akhir (TPA) dan sistem pengelolaan sampah yang sangat amburadul.

Suryadi Syah menyatakan persoalan sampah sudah menjadi isu yang harus mendapatkan perhatian serius dari semua pihak, terutama Pemerintah Kabupaten Sumenep.

Banner

“Berdasarkan fakta yang kita punya, sampah sudah menjadi masalah serius. Semua pihak terutama masyarakat harus lebih peduli dengan persoalan ini,” katanya saat berada di Pasar, Jalan Manikam, Kelurahan Bangselok, Kecamatan Kota Sumenep, Minggu (07/04/2024).

Aktivis lingkungan yang akrap dipanggil Sur mengingatkan pada momentum libur Lebaran 2024/1445 hijriah volume sampah akan meningkat karena itu perlu strategi dalam pengelolaannya.

Tumpukan sampah yang tidak dikelola dengan baik tentu tidak sedap dipandang mata, karena itu ia meminta kepada semua pihak, baik masyarakat, untuk sama-sama peduli dengan persoalan itu.

“Pemerintah Kabupaten harusnya hadir dalam mengupayakan langkah pengelolaan ini karena persoalan sampah di Sumenep mulai menghawatirkan. Mari sama-sama peduli terhadap lingkungan, setidaknya membuang sampah pada tempatnya,” ujarnya.

Dikonfirmasi Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sumenep, Arif Susanto, mengatakan untuk pengelolaan sampah di pasar bukan atas kewenangannya.

“Kalau pasar kewenangan pengelola pasar, mas, bukan DLH. Seperti halnya pasar anom juga. Masing-masing pasar ada pengelolanya masing-masing,” katanya melalui pesan WhatsApp.

Sementara, Kepala Dinas Koperasi UKM, Perindustrian dan Perdagangan Sumenep Moh Ramli saat dikonfirmasi melalui WhatsApp masih belum memberikan keterangan.

Meski tampak centang garis dua dalam aplikasi chat WhatsApp, sampai Senin (08/04) hari ini belum mendapatkan balasan.

title="banner"