Dinkes Probolinggo Gelar Talkshow Kesehatan Jiwa dan Bahaya Napza bagi Pelajar

Sekretaris Dinkes Kabupaten Probolinggo dr. Dewi Vironica membuka talkshow kesehatan jiwa dan bahaya napza di Auditorium Madakaripura, Selasa (26/8/2025).

PROBOLINGGO, detikkota.com – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Probolinggo menggelar talkshow kesehatan jiwa dan bahaya napza bagi anak sekolah di Auditorium Madakaripura Kantor Bupati Probolinggo, Selasa (26/8/2025).

Acara yang dibuka oleh Sekretaris Dinkes Kabupaten Probolinggo dr. Dewi Vironica ini diikuti 400 pelajar SMP/sederajat beserta guru pendamping. Kegiatan diawali dengan skrining kesehatan jiwa oleh Hery Yulianto (Dinkes), dilanjutkan pemaparan materi generasi sehat bebas napza oleh dosen Universitas Nurul Jadid (Unuja) Lailatul Fitriyah, serta sesi tanya jawab yang dipandu Imam Safi’i (Dinkes).

dr. Dewi Vironica menjelaskan kegiatan ini bertujuan meningkatkan kesadaran siswa akan pentingnya menjaga kesehatan mental sekaligus memberi pemahaman mengenai bahaya penyalahgunaan narkotika dan zat adiktif. “Kesehatan jiwa bukan hanya soal gangguan kejiwaan berat, tetapi juga mencakup kemampuan mengelola emosi, tekanan, dan tantangan di masa remaja,” ujarnya.

Menurut Dewi, masa remaja merupakan fase transisi yang rentan secara fisik maupun psikis. Banyak keluhan fisik di puskesmas maupun rumah sakit, katanya, ternyata bersumber dari gangguan mental seperti kecemasan atau tekanan emosional. “Edukasi kesehatan mental sama pentingnya dengan menjaga kesehatan fisik,” tegasnya.

Ia menambahkan Dinkes membuka layanan konsultasi dan pendampingan bagi sekolah yang membutuhkan. “Jika ada siswa dengan gejala stres, depresi, atau gangguan kecemasan, jangan sampai luput dari perhatian karena tidak selalu terlihat secara kasat mata,” jelasnya.

Selain kesehatan jiwa, ancaman penyalahgunaan napza juga menjadi perhatian serius. “Beberapa waktu terakhir, kami menerima laporan adanya siswa yang menjadi korban penyalahgunaan narkoba, bahkan sampai meninggal dunia. Ini harus menjadi alarm bagi kita semua,” kata Dewi.

Melalui kegiatan ini, pihaknya berharap pelajar dapat menjadi agen perubahan di lingkungan sekolah maupun keluarga. “Kami siap bersinergi dengan sekolah, guru, dan orang tua agar anak-anak tumbuh sehat secara fisik dan mental. Jika membutuhkan konsultasi, layanan kami terbuka lebar,” pungkasnya.