PASURUAN, detikkota.com – Menindaklanjuti keluhan masyarakat terkait banyaknya kasus sepeda motor “brebet” usai mengisi bahan bakar, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Pasuruan bersama Polres Pasuruan dan DPRD melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah SPBU di wilayah setempat, Minggu (2/11/2025) malam.
Sidak dilakukan di empat lokasi, yakni SPBU 54.671.21 Candi Jawi (Prigen), SPBU 54.671.06 Kasri (Pandaan), SPBU 54.671.37 Gamekan Plintahan (Pandaan), dan SPBU 54.671.26 Kuti (Pandaan).
Kegiatan tersebut dihadiri oleh Ketua Komisi II DPRD Agus Setya Wardana, Ketua Komisi IV Andri Wahyudi, sejumlah anggota dewan, Plt Kepala Disperindag Kabupaten Pasuruan Mita Kristiani, serta Unit Tipidter Polres Pasuruan.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Plt Kepala Disperindag Mita Kristiani menjelaskan, sidak dilakukan sebagai tindak lanjut atas dugaan adanya kontaminasi pada BBM jenis Pertalite. Pemeriksaan dilakukan dengan dua metode, yakni uji kualitas dan uji kuantitas.
“Uji kualitas dilakukan dengan mengukur densitas dan menggunakan tongkat duga yang dilumuri pasta untuk memastikan tidak ada campuran air. Sedangkan uji kuantitas memakai alat ukur bejana dan gelas ukur,” terangnya.
Dari hasil pemeriksaan, Mita menyebut BBM Pertalite di tiga SPBU dinyatakan memenuhi standar dan tidak ditemukan campuran air maupun zat lain. Sementara di SPBU 54.671.26 Kuti Pandaan, pihaknya menemukan dispenser yang masa tera-nya hampir habis dan perlu dilakukan tera ulang.
“Masa tera dispenser tersebut akan berakhir pada Desember 2025, dan sudah dijadwalkan tera ulang rutin oleh bidang metrologi Disperindag,” jelasnya.
Ketua Komisi IV DPRD Pasuruan, Andri Wahyudi, menambahkan bahwa meskipun hasil uji lapangan tidak menemukan penyimpangan, pihaknya mencatat adanya kejanggalan dari aroma Pertalite yang cukup menyengat.
“Baunya agak berbeda, bahkan petugas SPBU menyebut mirip bau lumpur Lapindo. Karena itu, kami minta dilakukan uji laboratorium untuk memastikan kandungannya,” ujarnya.
Andri berharap hasil uji laboratorium nantinya dapat memberikan kepastian kepada masyarakat terkait kualitas Pertalite yang beredar, sekaligus memastikan tidak ada masalah pada rantai distribusi BBM di wilayah Kabupaten Pasuruan.
Penulis : Emil
Editor : Red
      

					




