E-INOBUS Produksi PT INKA Siap Dipasarkan

Senin, 2 November 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

MADIUN, detikkota.com – Tak hanya memproduksi kereta api, Industri Kereta Api (INKA) menyatakan siap memasarkan bus listrik buatannya yang bernama E-INOBUS, guna menjawab tantangan dan kebutuhan transportasi masa depan yang ramah lingkungan.

“Rencananya, perpres yang baru untuk angkutan dalam kota nantinya sebisa mungkin menggunakan bus listrik. Jadi, kami telah mempersiapkan diri untuk itu,” ujar Agung Sedaju Direktur Pengembangan PT INKA (Persero) dalam rilis yang diterima IndonesiaDev, Minggu (1/11/2020).

Menurutnya, E-INOBUS saat ini telah mendapatkan Sertifikat Uji Tipe (SUT) kendaraan bermotor dari Balai Pengujian Laik Jalan dan Sertifikasi Kendaraan Bermotor (BPLJSKB).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“INKA juga sedang melakukan uji jalan untuk ketahanan terhadap E-INOBUS yang penting dilakukan sebelum bus listrik tersebut diproduksi secara massal,” terangnya.

Agung Sedaju menjelaskan, bus listrik tersebut sudah dipesan oleh pemerintah Kongo. Pesanan tersebut merupakan bagian dari kontrak proyek yang telah ditandatangani INKA dengan Kongo untuk pengerjaan transportasi kereta dan listrik.

“Saat ini yang sudah pesan dari Kongo ada 360 unit. Mereka sangat tertarik dengan bus listrik ini saat berkunjung ke INKA beberapa waktu lalu. Selain itu Perusahaan Daerah Pemprov Bali juga sudah kontrak,” kata dia.

E-INOBUS merupakan kerja sama PT INKA (Persero) dengan perusahaan Taiwan Tron-E dan perusahaan karoseri lokal asal Malang, Jawa Timur, Piala Mas.

Secara spesifikasi, E-INOBUS memiliki panjang 8,1 meter dan lebar sekitar 2 meter dengan kapasitas 16 penumpang. Untuk pengisian daya, diperlukan waktu selama 3-4 jam dengan jarak tempuh sekali “charging” atau pengisian daya mencapai 200 kilometer.

Tingkat kebisingan pada bus listrik tersebut jauh lebih baik, yakni rata-rata sebesar 71 dB. Sedangkan bus tenaga diesel rata-rata kebisingannya sebesar 85 dB.

“Selain ramah lingkungan, biaya perawatan dan bahan bakar dari bus listrik ini juga lebih murah,” ucap Agung. (Dw.A/Red)

Berita Terkait

Banyuwangi Jadi Pilot Project Digitalisasi Bansos Nasional
Pemkot Surabaya Beri Penghargaan kepada 37 Warga Penjaga Ketertiban Kota
TMMD ke-125, Banyuwangi Raih Tiga Penghargaan Nasional dari Mabesad
Menjaga Masa Kini, Menyelamatkan Masa Depan: Penolakan Survei Seismik di Laut Kangean
Pesan Pejabat Baru Usai Dilantik Presiden Prabowo: Komitmen Pengabdian dan Penguatan Komunikasi Pemerintah
Presiden Prabowo Lantik Sejumlah Pejabat Negara di Istana Negara
Presiden Prabowo Lantik Dua Menteri dan Tiga Wakil Menteri Kabinet Merah Putih
Polres Pamekasan Ungkap 14 Kasus Narkoba, Libatkan 19 Tersangka Termasuk Pelajar

Berita Terkait

Kamis, 18 September 2025 - 10:59 WIB

Pemkot Surabaya Beri Penghargaan kepada 37 Warga Penjaga Ketertiban Kota

Kamis, 18 September 2025 - 10:14 WIB

TMMD ke-125, Banyuwangi Raih Tiga Penghargaan Nasional dari Mabesad

Kamis, 18 September 2025 - 07:52 WIB

Menjaga Masa Kini, Menyelamatkan Masa Depan: Penolakan Survei Seismik di Laut Kangean

Kamis, 18 September 2025 - 00:27 WIB

Pesan Pejabat Baru Usai Dilantik Presiden Prabowo: Komitmen Pengabdian dan Penguatan Komunikasi Pemerintah

Kamis, 18 September 2025 - 00:25 WIB

Presiden Prabowo Lantik Sejumlah Pejabat Negara di Istana Negara

Berita Terbaru

Nenek Khotijah (59), warga Dusun Bajur Barat, Desa Tlontoraja, Kecamatan Pasean, Pamekasan, yang dilaporkan hilang sejak Rabu malam (17/9/2025).

Peristiwa

Nenek di Pasean Pamekasan Hilang Usai Tinggalkan Rumah

Kamis, 18 Sep 2025 - 15:08 WIB