Festival Tete Masa di Desa Juluk, Wujud Pelestarian Budaya dan Pengembangan Wisata Lokal

Selasa, 15 Juli 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Wakil Bupati Sumenep KH. Imam Hasyim bersama masyarakat saat prosesi tanam tembakau Festival Tete Masa di Desa Juluk, Saronggi. (Foto: Pemkab Sumenep)

Wakil Bupati Sumenep KH. Imam Hasyim bersama masyarakat saat prosesi tanam tembakau Festival Tete Masa di Desa Juluk, Saronggi. (Foto: Pemkab Sumenep)

SUMENEP, detikkota.com – Pemerintah Kabupaten Sumenep menunjukkan dukungan kuat terhadap pelestarian budaya melalui kehadiran Wakil Bupati KH. Imam Hasyim dalam Festival Tete Masa Nabur Belta, yang digelar di Desa Juluk, Kecamatan Saronggi, pada Selasa (15/07/2025).

Festival ini merupakan tradisi menabur benih tembakau (tete masa) yang menjadi simbol penting dalam kehidupan masyarakat petani di Sumenep. Dalam sambutannya, Wakil Bupati menyatakan bahwa kegiatan ini bukan hanya upaya mempertahankan budaya lokal, tetapi juga bentuk promosi wisata berbasis kearifan lokal.

“Pemerintah daerah sangat mengapresiasi pelaksanaan festival ini karena mengandung nilai-nilai budaya yang luhur dan harus terus dilestarikan,” ujar KH. Imam Hasyim.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Festival Tete Masa dimulai dengan atraksi budaya 42 jaran serek, dilanjutkan prosesi tanam tembakau secara simbolis. Rangkaian kegiatan festival juga mencakup pameran hasil pertanian, diskusi tematik tentang pertanian tembakau, pameran produk kelompok tani, hingga ditutup dengan pengajian akbar.

Wakil Bupati menekankan pentingnya edukasi kepada generasi muda agar lebih mencintai tradisi dan kearifan lokal sebagai identitas budaya masyarakat Sumenep.

“Festival ini menjadi momentum strategis untuk mengintegrasikan budaya, gotong royong, dan potensi wisata desa sebagai pendorong ekonomi kerakyatan,” tandasnya.

Festival Tete Masa Nabur Belta diharapkan menjadi agenda tahunan yang mampu mengangkat budaya lokal sekaligus mengembangkan sektor pertanian dan pariwisata secara berkelanjutan di Kabupaten Sumenep.

Berita Terkait

Bulog Pastikan Penyaluran Beras SPHP Jaga Stabilitas Harga di Lumajang
Wabup Lumajang Tekankan Pentingnya Agen Muda Kesehatan Lewat Latgab SBH
Pemkot Surabaya Gelar Kelas Orang Tua Puspaga RW, Rini Indriyani Tekankan Pentingnya Komunikasi dengan Anak
Diperta Probolinggo Gelar Pelatihan Kendalikan OPT Tembakau
Pemkab Lumajang Perkuat Layanan Terpadu untuk Korban Kekerasan Perempuan dan Anak
Pemkab Sumenep Dorong Kreativitas Lewat Anugerah Inovasi Daerah 2025
Dinsos PPPA Kota Probolinggo Kenalkan Aplikasi Portal Amanah untuk Posyandu
Kapolres Sumenep Gelar Tatap Muka Bersama Forkopimka, Kades, Toga, dan Tomas di Ambunten

Berita Terkait

Kamis, 18 September 2025 - 15:06 WIB

Bulog Pastikan Penyaluran Beras SPHP Jaga Stabilitas Harga di Lumajang

Kamis, 18 September 2025 - 15:00 WIB

Wabup Lumajang Tekankan Pentingnya Agen Muda Kesehatan Lewat Latgab SBH

Kamis, 18 September 2025 - 10:57 WIB

Pemkot Surabaya Gelar Kelas Orang Tua Puspaga RW, Rini Indriyani Tekankan Pentingnya Komunikasi dengan Anak

Kamis, 18 September 2025 - 10:16 WIB

Diperta Probolinggo Gelar Pelatihan Kendalikan OPT Tembakau

Rabu, 17 September 2025 - 16:26 WIB

Pemkab Lumajang Perkuat Layanan Terpadu untuk Korban Kekerasan Perempuan dan Anak

Berita Terbaru

Nenek Khotijah (59), warga Dusun Bajur Barat, Desa Tlontoraja, Kecamatan Pasean, Pamekasan, yang dilaporkan hilang sejak Rabu malam (17/9/2025).

Peristiwa

Nenek di Pasean Pamekasan Hilang Usai Tinggalkan Rumah

Kamis, 18 Sep 2025 - 15:08 WIB