Gubernur Jatim Apresiasi Program Keluarga Keren Bebas Stunting di Sumenep

Sambutan Gubernur Jawa Timur, Khafifah Indah Parawansa pada acara Program Keluarga Keren Bebas Stunting di Pendepo Agung Sumenep.
Banner

SUMENEP, detikkota.com – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengapresiasi kolaborasi TNI AL bersama BKKBN yang mencanangkan Program Keluarga Keren Bebas Stunting di Kabupaten Sumenep.

“Kami menyampaikan terima kasih atas seluruh support, kekuatan dan energi dari TNI AL atas penguatan pada upaya penurunan stunting. Mudah mudahan seluruh kegiatan ini berjalan dengan baik dan bisa direplikasi di banyak titik daerah lain, sehingga target penurunan stunting bisa dilakukan secara signifikan dan dimaksimalkan,” harap Khofifah Indar Parawansa, di Sumenep, Selasa (18/7/2023).

Banner

Menurutnya, penguatan yang diberikan oleh TNI AL menjadi energi dan kekuatan bagi Pemprov Jawa Timur dalam memaksimalkan penurunan stunting. Terutama mempercepat tercapainya target penurunan stunting di Jawa Timur pada angka 14% diakhiir tahun 2024

“Jika merujuk data prevalensi stunting di Jatim, angkanya sudah konsisten mengalami penurunan signifikan. Terbukti, pada tahun 2020, prevelensi stunting di Jatim mencapai 25,6 persen. Kemudian tahun 2021 turun 23,5 persen, dan di tahun 2022 kembali turun menjadi 19,2 persen. Angka yang terus turun ini, patut disyukuri karena  saat ini telah di bawah standar WHO di angka 20 persen,” jelas Khofifah.

Berdasarkan data survei Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022, Lanjut Khofifah, Kabupaten Sumenep merupakan salah satu kabupaten/kota dengan prevalensi stunting masih di atas angka Jawa Timur yaitu sebesar 21,6%. Namun, penurunannya sangat signifikan dibanding tahun sebelumnya.

“Sumenep yang memiliki pulau terpencil dan terbanyak di Jawa Timur menjadi tantangan tersendiri dalam penanganan stunting. Sehingga, kehadiran KSAL bersama tim dapat membangun penguatan diberbagai titik layanan kesehatan. Strong partnership seperti saat ini menjadi kunci di dalam penurunan angka stunting di Jawa Timur,” tegas Gubernur Jatim.

Penanganan stunting tidak hanya perlu dilakukan saat ada kasus, namun juga perlu langkah pencegahan sejak dini. Salah satunya melalui penguatan edukasi kepada semua lapisan masyarakat, terutama bagi calon pengantin. Hal ini penting untuk memastikan ibu dan janin yang dilahirkan nanti dalam kondisi sehat.

“Edukasi dan pemahaman yang utuh harus terus disampaikan demi mengantisipasi peningkatan kasus stunting di Jawa Timur. Langkah mitigatif dan edukasi seperti inilah yang harus terus dilakukan oleh Pemprov Jawa Timur. Termasuk, langkah antisipatif kepada calon pengantin,” tegas Khofifah.

Program Keluarga Keren Bebas Stunting yang dilaksanakan di Kabupaten Sumenep dibuka KASAL Laksamana TNI Muhammad Ali dan Kepala BKKBN Hasto Wardoyo didampingi Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Bupati Sumenep Achmad Fauzi, di Pendopo Agung Sumenep.

Program peningkatan kualitas kesehatan itu dilaksanakan selama 2 hari, tanggal 18 hingga 19 Juli 2023 di wilayah daratan Sumenep dan Pulau Masalembu.

Bahkan, TNI AL mengerahkan Kapal Bantuan Rumah Sakit KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat 992 dengan 136 tenaga kesehatan untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat kepulauan.

Bantuan kesehatan yang dilaksanakan di antaranya operasi major, bibir sumbing, khitanan, operasi katarak dan pengobatan gigi dan mulut.

Selain itu juga digelar penyuluhan edukasi gizi dan stunting, penyuluhan keluarga berencana, masak menu sehat, bakti sosial dengan penyerahan paket menu sehat untuk stunting dan ibu menyusui.

title="banner"