SURABAYA, detikkota.com – Ketua dan para pengurus Karang Taruna mengadakan pertemuan dengan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.
Dalam kesempatan ini, Karang Taruna mempertanyakan janji Eri di Pilwali kemarin serta membahas beberapa masalah, salah satu diantaranya peran pemuda di dalam pembangunan kota di Musrenbang.
“Audiensi ini tadi kita membahas ada 4 atau 5 hal. Yang pertama kita membahas mengenai ini peran pemuda di dalam pembangunan kota lewat Musrenbang di kelurahan,” jelas Ketua Karang Taruna, Fuad Benardi Selasa (18/5/2021).
Menurutnya, jika ide-ide dari Karang Taruna kurang didengar oleh pemerintahan ataupun kurang dilibatkan di dalam musrembang.
“Sementara, Pak Wali pada waktu kampanye kan visi misinya nanti dana kelurahan itu nanti dipergunakan untuk pemberdayaan masyarakat, terutama juga untuk pemudanya,” tambah Fuad.
Menurut pengamatan Fuad, jika selama ini, anggaran kegiatan hanya dipergunakan untuk kegiatan fisik, tanpa melihat keinginan dari pengurus.
“Karena kan memang selama ini kan anggaran tersebut hanya sering dipakai untuk kegiatan fisik. Nah, saya juga melaporkan ke pak wali bahwa memang di kondisi para pemuda itu ada di beberapa wilayah di Surabaya itu kayak semacam krisis mental. Maksudnya krisis mental itu begini, jadi kayak ga punya tujuan hidup. Itu kan jauh lebih mengerikan daripada yang mungkin orang ndak punya kerja gitu loh,” ungkapnya.
Hal ini ingin dirubah oleh para pengurus, ingin mengikuti perubahan yang sudah dilakukan oleh Presiden Joko Widodo. Sehingga ia berharap, Pemerintah Kota Surabaya bisa memberikan pelatihan, bukan hanya secara teknis, namun juga mental.
Fuad juga sempat menanyakan perihal keterlibatan para pemuda di Surabaya, dalam pembangunan ekonomi mikro dan makro di dalam Kota Pahlawan.
Karang Taruna berkeinginan membantu pemkot untuk mengurangi pengangguran. Dengan cara gimana, ya harus diterima outsrocing di Pemkot dan harus juga membuka lapangan pekerjaan dengan usaha-usaha.
“Iya kita menanyakan sistemnya seperti apa, karena kan ada beberapa aset-aset di Pemkot, kayak di Dolly atau dimana, sampai saat ini kan nganggur kosong. Ya kalau mau dipergunakan, itu seperti apa,” tutup Fuad. (Redho)