Lama Tidak Beroprasi, Direktur PT Sumekar Line: DBS III Alami Kerusakan

Direktur PT Sumekar Line Syaiful Bahri

SUMENEP, detikkota.com– Direktur PT Sumekar Line Syaiful Bahri beralasan tidak beroprasinya Kapal Motor (KM) Dharma Bahari Sumekar (DBS) III, disebabkan mengalami kerusakan pada mesin.

“Sebelumnya, kondisi DBS III memang mengalami kerusakan mesin dan sudah kita perbaiki,” katanya di sela-sela audiensi dengan sejumlah mahasiswa asal Kepulauan Kangean. Senin (13/12/2021).

Selanjutnya, susuai jadwal perawatan DBS III sudah waktunya untuk dilakukan docking kepihak pembuat kapal. Namun saat ini di tempat tujuan docking sedang penuh.

“Tinggal kita ngirim untuk docking ke Adi Luhung, tapi ternyata penuh,” paparnya.

Pihak docking menjajikan kepada pengelola DBS III bisa di docking sekitar bulan Januari tahun 2022 mendatang. Syaiful Bahri juga menyampaikan sejak diserah terimakan oleh Pemerintah Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur kepada pengelola BUMD PT Sumekar Line kecepatan kapal berada pada kisaran 12 knot.

Namun, pada perkembangannya KM DBS III mengaai penurunan kecepatan yang cukup drastis hingga 5 sampai 6 knot. Hal ini kemudian berdampak kepada waktu tempuh pelayaran dari Pelabuhan Kalianget ke Kepulauan Kangean yang dalam waktu normal hanya 8 jam perjalanan tapi menjadi 12-14 jam.

“Pengguna akhir mengeluh atau tidak enak, karena tidak seperti biasanya,” jelasnya.

Akan tetapi, pihaknya mengakui jika proses perwatan dan perbaikan mesin mengalami kendala yang disebabkan oleh kondisi keuangan PT Sumekar Line. Maka dari itu pihaknya harus melakukan perbaikan secara bertahap .

“Perbaikan juga proses docking bisa dilakukan secepatnya namun harus disesuaikan dengan kondisi keuangan perusahaan, nanti jika jor-joran akan berdampak pada pelayanan,” timpalnya.

Diberitakan sebelumnya, sejumlah mahasiswa asal Kepulauan Kangean mendatangi kantor BUMD PT Sumekar Line untuk melakukan audiensi dengan direksi perusahaan. Agar DBS III yang merupakan kapal masih cendrung baru agar segera dioprasikan, mengingat kebutuhan transportasi kapal bagi masyarakat Kepulauan Kangean sangat mendesak. (TH)