Daerah  

Pemkab Sumenep Intensifkan ORI untuk Kendalikan KLB Campak

Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo saat memberikan keterangan terkait penanganan KLB campak di Sumenep. Foto: Rifqi

SUMENEP, detikkota.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep memperkuat upaya penanganan Kejadian Luar Biasa (KLB) campak yang hingga akhir Agustus 2025 tercatat menelan 20 korban jiwa dari 2.434 kasus.

Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo menegaskan, program Outbreak Response Immunization (ORI) menjadi langkah utama dalam memutus rantai penyebaran campak dengan melibatkan berbagai elemen masyarakat.

“Insya Allah kita terus bergerak untuk mengimunisasi masyarakat, karena ini kepentingan bersama. Kami bersama tokoh masyarakat terus menyampaikan bahwa imunisasi sangat penting untuk anak-anak kita,” ujar Bupati Fauzi, Selasa (2/9/2025).

Menurutnya, pelaksanaan ORI tidak hanya difokuskan pada penanganan kasus campak, tetapi juga diarahkan untuk meningkatkan capaian imunisasi secara keseluruhan. “Target kami, anak-anak Sumenep memiliki imun yang kuat sehingga terlindungi dari berbagai penyakit menular,” tambahnya.

Fauzi mengakui masih terdapat warga yang menolak imunisasi karena terpengaruh kabar bohong. Untuk itu, Pemkab mengedepankan pendekatan kultural dengan menggandeng kiai, tokoh agama, dan kader kesehatan. “Kami ingin memastikan masyarakat paham bahwa imunisasi bukan pilihan, melainkan kebutuhan,” tegasnya.

Sebelumnya, Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin saat meninjau langsung penanganan KLB campak di Sumenep menekankan pentingnya percepatan imunisasi agar kasus segera terkendali. “Kita targetkan dalam dua minggu semua anak sudah diimunisasi. Jangan sampai ada lagi korban hanya karena masyarakat termakan hoaks,” ujarnya.

Menkes juga mendorong percepatan layanan laboratorium kesehatan di Madura. Selama ini, sampel kasus campak masih harus dikirim ke Surabaya. “Saya ingin ada satu laboratorium di Madura supaya hasil bisa cepat keluar dan segera ditangani,” tandasnya.