SUMENEP, detikkota.com – Polres Sumenep, Jawa Timur sedang menyelidiki kasus dugaan kekerasan seksual yang dialami anak di bawah umur berinisial S (9), warga Dusun Sumba, Desa Pajenangger, Kecamatan Arjasa, Pulau Kangean.
Kapolres Sumenep, AKBP Edo Satya Kentriko saat dikonfirmasi membenarkan telah menerima laporan kasus tersebut. Saat ini, pihaknya tengah melakukan penyelidikan.
Menurutnya, kasus tersebut kini tengah ditangani Polsek Arjasa dan sejumlah saksi juga telah diperiksa.
“Iya, sedang ditangani oleh Polsek Arjasa. Saat ini masih penyidikan dan pemeriksaan,” jelas Edo, Rabu (1/11/2023).
Saat ini, korban S yang masih duduk di bangku kelas 2 SD itu tengah dirawat di RSUD Abuya, Kangean karena mengalami pendarahan.
“Mendapat informasi itu, saya langsung meminta mereka (pihak keluarga) melapor ke polisi, biar segera divisum,” kata Suhrawi, Kepala Desa Pajanangger, Rabu (1/11/2023).
“Saat itu, sepertinya mereka (dari pihak keluarga) masih gamang untuk melapor. Tujuan mereka ke Puskesmas bukan untuk melapor, tapi hanya mengobati,” lanjutnya.
Dari situ, Suhrawi pun merasa penasaran. Sebab pihak keluarga tidak langsung memberitahukan kejadian yang menimpa korban kepada pihaknya.
Karena merasa penasaran, Suhrawi kemudian mencari informasi. Suhrawi menduga korban diduga diperkosa pelaku yang masih ada hubungan keluarga.
Diberitakan sebelumnya, dugaan tindak pidana pelecehan seksual yang menimpa anak di bawah umur berinisial S (9), warga Dusun Sumba, Desa Pajenangger, Kecamatan Arjasa, Pulau Kangean, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur menggemparkan warga sekitar.
Pasalnya, S yang masih duduk di bangku kelas 2 SD setempat itu harus dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abuya, Pulau Kangean usai mengalami kejadian tersebut.
Informasi yang dihimpun media ini, kejadian nahas itu bermula pada saat korban S menonton tv di rumah tetangga yang tak jauh dari rumahnya pada Kamis (26/10/2023) malam.
“Memang biasa, setiap malam dia nonton tv di rumah tetangga,” tutur Masuamna, ibu korban, Senin (30/10/2023).
Karena sudah larut malam dan belum pulang, lanjutnya, dirinya mencari S ke rumah tetangga, tempat dia biasa menonton tv. Namun, korban malah didapati sedang nangis tanpa diketahui penyebabnya.
“Kemudian saya bawa pulang ke rumah. Meski ditanya penyebab dia nangis, tetapi anak saya tetap bungkam,” tutur Masuamna.
Meski penasaran, sang ibu membiarkan anaknya dan tidak memaksa untuk menceritakan kejadian yang menyebabkannya menangis.
“Pada hari Sabtu (28/10/2023) anak saya mengeluh sakit perut. Bahkan, saat kencing keluar darah,” ucapnya.
Melihat kejadian itu, dia membawanya ke Pustu Desa Pajenangger untuk memeriksakan anaknya. Berdasarkan keterangan tenaga kesehatan di Pustu, S mengalami luka lecet dibagian kemaluan.
“Petugas Pustu menyarankan kami untuk memeriksakan S ke Puskesmas Arjasa guna mengetahui lebih lanjut yang dialaminya,” imbuhnya.
Masuamna menyatakan, sesampainya di Puskesmas Arjasa, pihaknya justru diberi surat rujukan untuk membawa S ke RSUD Abuya Kangean guna penanganan lebih lanjut.
“Berdasarkan keterangan tenaga kesehatan atas apa yang dialami anak saya, kami merasa curiga dan berinisiatif untuk melaporkan masalah ini ke Polsek Arjasa,” tegasnya.