JAKARTA, detikkota.com – Kepolisian Republik Indonesia (Polri) mencatat sebanyak 3.195 orang diamankan dalam aksi unjuk rasa yang berlangsung di 15 Polda sejak 25 hingga 31 Agustus 2025. Dari jumlah tersebut, 387 orang telah dipulangkan, sementara 55 lainnya ditetapkan sebagai tersangka.
Berdasarkan data Mabes Polri yang diterima wartawan, Senin (1/9/2025), ribuan orang yang diamankan masih menjalani pemeriksaan di masing-masing Polda. Adapun rinciannya, Polda Metro Jaya mencatat jumlah terbanyak dengan 1.240 orang, disusul Polda Jawa Timur 709 orang, dan Polda Jawa Tengah 653 orang.
Dari 709 orang di Jawa Timur, sebanyak 173 orang dipulangkan, 485 masih diperiksa, dan 51 ditetapkan tersangka. Di Jawa Barat, dari 147 orang yang diamankan, 23 dipulangkan dan 124 diperiksa. Sementara di Bali, dari 138 orang, 38 telah dipulangkan dan 100 lainnya diperiksa.
Polri juga mencatat, 91 orang diamankan di Kalimantan Barat, 86 di antaranya sudah dipulangkan. Di Sumatera Utara, 50 orang diamankan, 48 di antaranya dipulangkan, dan dua masih diperiksa karena positif narkoba. Sedangkan di Papua Barat Daya, empat orang langsung ditetapkan sebagai tersangka.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menegaskan, pemeriksaan dilakukan untuk memastikan keterlibatan massa dalam aksi anarkis, seperti perusakan fasilitas umum hingga penyerangan markas aparat. “Penyampaian pendapat adalah hak warga negara yang dilindungi undang-undang, namun harus sesuai aturan. Jika terjadi anarkis, itu sudah masuk ranah pidana,” ujarnya.
Sigit menambahkan, sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto, TNI-Polri diminta bertindak tegas terhadap massa yang melakukan kerusuhan. Namun, bagi peserta aksi yang tidak terbukti bersalah, Polri memastikan mereka dipulangkan setelah pemeriksaan selesai.