Polsek Rungkut Menyimpulkan Bocah Tewas Tergantung Murni Bunuh Diri

Rabu, 27 April 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SURABAYA, detikkota.com – Polsek Rungkut menutup proses penyelidikan atas kematian bocah yang jasadnya ditemukan sudah rusak. Polisi berkesimpulan bocah itu meninggal akibat bunuh diri dan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan.

Kanitreskrim Polsek Rungkut, Iptu Djoko Soesanto, menyatakan kasus ini ditutup setelah dilakukan penyelidikan secara mendalam. Hasil penyelidikan mengarah pada kesimpulan si bocah meninggal bunuh diri.

“Hasil penyelidikan tidak ada unsur pidana, bunuh diri. Saya sudah tanya ke pihak sekolah dan keluarga, itu hasilnya,” kata Djoko, Rabu (27/04/2022).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Djoko mengaku sudah menjelaskan hasil penyelidikan tersebut ke pihak keluarga. Selain itu, ibu korban juga telah mengetahui barang bukti yang ditemukan di lapangan.

“Saya sudah bertemu ibu korban, dan diterima. Kami juga menunjukkan semua barang bukti, katanya iya barang lengkap semua,” jelasnya.

Ditanya terkait gigi korban yang rontok dan dianggap janggal oleh keluarga, Djoko menjelaskan berdasarkan pernyataan dokter hal itu lumrah terjadi jika pembusukan jenazah berada di luar ruangan.

“Kalau soal gigi rontok, itu (jasad) sudah 1 bulan lebih dan di luar. Jadi gigi hilang itu sudah biasa, itu dokter yang bilang. Pembusukan 18-90 hari kisarannya, kalau 90 hari bisa hilang semua giginya, Jadi itu posisinya di luar ruangan sehingga proses pembusukan lebih cepat, berbeda dengan di dalam ruangan. Kata tim inafis seperti itu,” tambah Djoko.

Sementara itu, Wakil Kepala SMP Negeri 23 Surabaya bidang Kesiswaan, Siti Halimah, mengatakan tidak pernah ada perundungan kepada bocah tersebut.

“Tidak ada peristiwa bullying yang dialami VT di sekolah,” kata Halimah.

Bahkan, kata Halimah, para siswa saling membantu selama jam pelajaran di kelas. Meski termasuk murid inklusi, korban tidak pernah menyusahkan orang lain selama berada di sekolah.

“Semua siswa di sini saling membantu dan Valen bukan tipikal anak yang merepotkan. Dia justru mandiri dan suka mengeksplor. Teman-temannya juga sayang sama dia,” jelasnya. [Redho]

Berita Terkait

Viral di Medsos, Kurang dari 24 Jam Polres Pamekasan Tangkap Pelaku Pencurian Disertai Kekerasan
Ops Zebra Semeru 2025 Resmi Digelar, Polres Sumenep Perketat Pengawasan Lalu Lintas Jelang Operasi Lilin
Kuasa Hukum Pertanyakan Keterbukaan Polres Sumenep dalam Penanganan Kasus Dugaan Korupsi Bank Jatim
Banyuwangi BMX Supercross 2025 Resmi Dibuka, Diikuti 207 Rider dari Berbagai Negara
Polres Sumenep Bekuk Pengedar Okerbaya, Amankan 8.926 Pil “Y” di Pajagalan
78 Personel Polres Sumenep Ikuti Ujian Beladiri Polri untuk Kenaikan Pangkat Periode 1 Januari 2025
Polres Pamekasan Amankan Lima Pelaku Tambahan Kasus Pengeroyokan di Depan Masjid Asy Syuhada
Dua Guru Luwu Utara Terima Surat Rehabilitasi dari Presiden Prabowo

Berita Terkait

Senin, 17 November 2025 - 16:37 WIB

Viral di Medsos, Kurang dari 24 Jam Polres Pamekasan Tangkap Pelaku Pencurian Disertai Kekerasan

Senin, 17 November 2025 - 08:30 WIB

Ops Zebra Semeru 2025 Resmi Digelar, Polres Sumenep Perketat Pengawasan Lalu Lintas Jelang Operasi Lilin

Sabtu, 15 November 2025 - 20:03 WIB

Kuasa Hukum Pertanyakan Keterbukaan Polres Sumenep dalam Penanganan Kasus Dugaan Korupsi Bank Jatim

Sabtu, 15 November 2025 - 14:46 WIB

Banyuwangi BMX Supercross 2025 Resmi Dibuka, Diikuti 207 Rider dari Berbagai Negara

Sabtu, 15 November 2025 - 08:25 WIB

Polres Sumenep Bekuk Pengedar Okerbaya, Amankan 8.926 Pil “Y” di Pajagalan

Berita Terbaru

Proyek pembangunan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) yang berlokasi di Jl. Adirasa Desa Kolor, Kecamatan Kota, Kabupaten Sumenep

Daerah

Pelaksana Proyek Dapur Gizi Diduga Tahan Upah Pekerja

Senin, 17 Nov 2025 - 13:51 WIB