BANYUWANGI, detikkota.com – Puluhan warga Desa Yosmulyo, Kecamatan Gambiran, Kabupaten Banyuwangi luruk Pemdes setempat, Rabu (23/2/2022). Hal tersebut di picu adanya kebijakan kepala yang di nilai oleh warga tidak sesuai dengan UU.
Demo ratusan warga tersebut mendapat pengawalan ketat dari pihak kepolisian, TNI, dan Satpol PP. Kurang lebih sebanyak 150 personil di terjunkan terdiri dari beberapa Polsek Polresta Banyuwangi.
Di depan Forkopimka Gambiran puluhan warga melalui orator demo menyampaikan, perihal adanya gaji beberapa kepala dusun yang belum diberikan, sehingga menjadi permasalah serius. Bahkan tidak hanya itu saja, ada beberapa tuntutan yang di sampaikan oleh pengunjukrasa.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Aksi unjukrasa ini digelar untuk menindaklanjuti dugaan tindak pidana penggelapan TPAPD milik 5 kepala dusun yang diduga dilakukan Pemdes setempat.
Dari penyampaiannya Kusyono tokoh masyarakat dalam unjuk rasa, menutut segera dilakukan pembayaran Siltap terhadap beberapa Kadus yang hingga detik ini belum diberikan dan membubarkan organisasi yang tidak diatur oleh UU sebagai bentuk penegakan supremasi hukum.
“Kepala desa harus memenuhi gaji 5 kepala dusun yang selama 8 bulan tidak diberikan. Kades juga harus membubarkan Brigade Desa,” terangnya.
Selain itu, Kusyono juga berharap apa yang telah disampaikan terpenuhi. Karena yang di lakukannya hari ini merupakan bagian dari aspirasi rakyat.
“Kalau tetap seperti ini kami akan gelar demo lebih besar lagi dengan membawa massa yang lebih banyak ke kantor bupati,” ancamnya.
Namun, demo ini sempat terjadi mediasi dengan pihak kades, dan telah menjanjikan bahwa hak Kadus tersebut akan segera diberikan.
Menanggapi demo warganya tersebut Kepala Desa Yosomulyo Joko mengatakan, semua saat ini dalam proses kajian, karena gaji Kadus 4 bulan sudah diterima dan tinggal 8 bulan semenjak para Kadus tersebut tidak aktif.
“Dari perihal 8 bulan gaji kepala dusun yang telah mangkir kerja tersebut pihak pemdes telah berkordinasi dengan pihak camat dan daerah, namun yang jelas terkait gaji Kadus tersebut ada di bendahara desa pada tahun 2021 yang masuk pada Silpa, kalau pun nanti secara administratif selesai tentu akan kami berikan kepada yang bersangkutan,” jelas Kades.
Sementara Kasatsamapta Polresta Banyuwangi Kompol Edy Sudarto menyampaikan, unjuk rasa kali ini berjalan dengan lancar, tanpa ada kendala.
“Alhamdulilah ujuk rasa berjalan dengan lancar dan kondusif, semua clear maka harus coling down sejenak, karena memang adanya mis, dan semoga persoalan ini tidak berlarut-larut. Maka kami berharap adanya kordinasi yang nantinya tentu akan menjadi kolaborasi untuk saling berjabat tangan kembali, sehingga permasalahannya segera mendapatkan solusi yang terbaik,” tandasnya. (Her)