SUMENEP, detikkota.com – Suara aneh yang berasal dari dalam perut bumi di Dusun Tengah, Desa Moncek Tengah, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur belum terpecahkan. Upaya untuk mencari tahu penyebab timbulnya suara itu terus dilakukan, termasuk mencari berbagai kemungkinan sumber bunyi itu.
Personel Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumenep yang berada di lokasi sejak Sabtu (12/8/2023) masih bersiaga untuk memastikan 3 bangunan rumah dan toko titik sumber bunyi disertai getaran yang sudah dipasangi garis polisi tidak didekati warga.
Plt Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sumenep, Andy Ricky Kurniawan dari lokasi menyebutkan bahwa, sejak kemarin pihaknya telah mengumpulkan keterangan dari warga setempat. Mereka juga berupaya mencari berbagai kemungkinan penyebab munculnya suara itu.
Salah satu hal yang telah dipastikan oleh personel BPBD Sumenep di lokasi adalah tidak adanya aktivitas penggalian maupun pembangunan gedung di sekitar kawasan Desa Moncek.
“Saya tanya warga, di sekitar sini tidak ada aktivitas penggalian apapun. Radius satu hingga 2 kilometer dari sini ini tidak ada aktivitas apapun. Tidak ada pembangunan yang menggunakan paku bumi,” jelasnya.
Timnya, kata Ricky, juga sudah berupaya memastikan asumsi bahwa di bawah 3 rumah yang menjadi sumber suara terdapat gua yang bisa menghantarkan suara disertai getaran.
“Kami asumsikan, khawatirnya ada gua di radius 2 kilo atau 4 kilo itu kemudian ada orang yang masuk dari situ tanpa sepengetahuan warga, kemudian ada yang menggali. Ternyata radius 2 kilo sampai 4 kilo tidak ada goa,” imbuhnya.
Karena itu lanjut Ricky, BPBD Sumenep tidak bisa mengambil kesimpulan apapun tentang penyebab bunyi tersebut meski sebelumnya sempat beredar kabar bahwa bunyi itu merupakan suara pantulan dari pipa bawah tanah yang mengalirkan air sumur bor dari kran yang ditanam di bawah rumah warga tersebut.
Kabar itu menyebutkan seolah-olah warga telah memastikan bahwa sumber bunyi misterius itu berasal dari pipa paralon karena sudah melakukan percobaan, ketika kran dimatikan bunyi misterius itu hilang, ketika dinyatakan terdengar kembali.
“Itu berita tidak benar. Pak Kades sendiri yang meluruskan. Faktanya, setelah kran itu dicoba dimatikan oleh warga (bunyi dari bawah tanah itu) malah terdengar lebih keras,” ucapnya.
Ricky meminta warga tidak berspekulasi. BPBD Sumenep sendiri saat ini sedang berupaya menggandeng tim ahli geologi yang rencananya berasal dari ITN Malang. Selain itu, hari ini juga ada sejumlah personel BMKG Stasiun Geofisika Klas III Pasuruan, Tretes yang datang ke lokasi.
“Ini kebetulan saya menemani teman-teman dari BMKG. Baru sore ini datang, rencananya mau masang alat apa begitu. Kami berharap yang terbaik supaya penyebab bunyi itu terungkap dan masyarakat bisa kembali tenang,” pungkasnya.