PROBOLINGGO, detikkota.com — Pemerintah Kota Probolinggo terus melanjutkan program penyaluran santunan kematian secara langsung kepada ahli waris. Wali Kota Probolinggo, Dokter Aminuddin, menegaskan komitmennya untuk menyerahkan santunan tersebut secara pribadi sebagai bentuk kepedulian kepada warganya.
Dalam kunjungan takziah ke rumah almarhumah Soelami Noerhayati di Perum Kopian Barat, Kelurahan Ketapang, Kecamatan Kademangan, Dokter Amin menyerahkan santunan sebesar Rp750 ribu secara tunai kepada ahli waris, bekerja sama dengan Bank Jatim.
“Program ini memang untuk membantu warga yang berhak menerima santunan. Kami ingin prosesnya cepat dan langsung diterima oleh ahli waris tanpa perantara,” ujar Dokter Amin.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Ia menjelaskan, saat ini anggaran santunan masih bersumber dari pos Belanja Tidak Terduga (BTT) Pemkot Probolinggo. Namun, mulai tahun 2026, anggaran tersebut akan dialihkan ke Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispenduk Capil) agar proses pencairannya lebih efisien.
Berdasarkan data Dispenduk Capil, sejak Januari hingga November 2025 tercatat 1.933 pengajuan santunan kematian dengan total penyaluran mencapai Rp1.449.750.000.
Selain menyerahkan santunan, Wali Kota juga memberikan kutipan akta kematian dan Kartu Keluarga kepada keluarga almarhumah. “Proses administrasi sudah berjalan baik. Semoga bantuan ini bermanfaat dan meringankan beban keluarga yang ditinggalkan,” katanya.
Salah satu ahli waris, Sugiyanta, mengaku proses pengurusan administrasi hingga pencairan santunan berjalan cepat dan mudah. “Saya kira lewat bank, ternyata langsung diserahkan oleh Pak Wali ke rumah. Pelayanan Pemkot sangat sigap dan responsif,” ujarnya.
Di lokasi lain, Dokter Amin juga menyerahkan santunan kepada ahli waris almarhumah Sri Muntamah di Jalan Kerinci, Kelurahan Pilang, Kecamatan Kademangan. Yayuk Alwiyati, anak almarhumah, mengungkapkan rasa haru atas perhatian langsung dari wali kota.
“Ini kehormatan bagi kami karena belum pernah dikunjungi langsung oleh Bapak Wali Kota. Kami orang biasa, tapi beliau tetap datang memberikan perhatian,” ucap Yayuk.
Dokter Amin berharap, ke depan proses penyaluran santunan semakin cepat dan manfaatnya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat.
Penulis : F/P
Editor : Red







