Forum KiSSNed Desak Kapolri Bongkar Bisnis Kaisar Sambo Yang Libatkan Kapolda

JAKARTA, detikkota.com – Pasca penetapan Ferdy Sambo sebagai tersangka aktor dari dalang pembunuhan terhadap Brigadir Joshua beberapa waktu lalu oleh Kapolri, publik kini digegerkan oleh bisnis gelap miliknya.

Salah satu bisnis gelap milik Ferdy adalah judi online. Demi memperlancar bisnis gelapnya tentu saja ini ia bekerja tidak sendirian, beberapa pejabat tinggi di dalam institusi Polri juga ikut terlibat.

Banner

Diantaranya; Kapolda Jawa Timur, Irjen. Pol. Dr. Nico Afinta, Kakorbinmas Baharkam Polri, Irjen. Pol. Suwondo Nainggolan, Analis Kebijakan Utama bidang Pidkor Bareskrim Polri Irjen. Pol. Adi Deriyan J dan Kapolda Metro Jaya, Irjen. Pol. Dr. Drs. H. M. Fadil Imran, M.Si.

Keterlibatan Fadil Imran sendiri diketahui sudah berlangsung sejak 2011 lalu, saat Fadil berdinas sebagai Dirreskrimum di Polda Kepri.

Berkat kemulusan dan kecerdikannya dalam memainkan bisnis gelap selama puluhan tahun, Ferdy dan seluruh kroni-kroninya setiap tahun menerima setoran dana lebih dari 1,3 trilyun. Angka yang sangat fantastis.

Misi utama dari bisnis gelap ini adalah Ferdy Sambo, Nico Afinta dan Adi Deriyan akan mendukung calon RI 1 dengan memimpin operasi Capres yang potensial lewat dana judi pada 2024 mendatang.

Tentu saja tidak ada istilah makan siang gratis, misi terselubung Ferdy Sambo adalah menginginkan dirinya agar dipilih oleh Capres potensial yang dibantunya lewat dana judi supaya ia dipilih sebagai Kapolri.

Lain hal nya dengan Kapolda Metro Jaya, Fadil Imran. Ia memberikan uang hasil bisnis gelap judi onlinenya kepada anak perempuannya Farah Puteri Nahlia, yang merupakan anggota DPR RI (Fraksi PAN).

Sebagai informasi bahwa kekayaan Ferdy Sambo dan Fadil Imran sangat fantastis, sehingga tidak tercatat di LHKPN.

“Hasil temuan data-data diatas, membuat kami semakin merasa hilang kepercayaan dengan institusi kepolisian,” kata Erlangga Abdul Kalam, Koordinator Forum Kajian Isu Strategis Negara Demokrasi (Forum KiSSNed), Kamis (19/08/2022).

Bahkan ia berpendapat, kekerasan yang sering dilakukan oleh anggota kepolisian terhadap mahasiswa dalam 5 tahun belakangan ini saja sudah luar biasa jumlahnya, ditambah dengan kasus penembakan terhadap brigadir Joshua yang sampai kini belum usai serta diperparah dengan adanya bisnis gelap judi online di internal kepolisian.

Menurutnya, Institusi kepolisian adalah tempat dimana rakyat menaruh harapan banyak, institusi yang seharusnya bisa dipercaya dalam memberantas penyakit masyarakat dan kejahatan seperti narkoba, miras judi, justru malah dinodai oleh oknum-oknum di dalamnya.

“Pantas saja selama ini judi online di Indonesia semakin marak dan tidak bisa diberantas dengan maksimal, pihak yang dianggap mampu menyelesaikannya saja ikut bermain. Miris,” paparnya.

“Sejauh ini kalau mau jujur, kami samasekali tidak pernah melihat institusi kepolisian menangkap bos besar judi online, yang kami lihat kepolisian hanya menangkap judi-judi online kelas receh,” imbuhnya.

Dengan begitu, pihaknya curiga, bahwa semua bos besar judi online di Indonesia sudah bayar uang operasional sama kepolisian. “Bagi kami ini bukan hanya melecahkan institusi kepolisian, tapi ini juga mencoreng nama Jokowi,” ucapnya.

Karenanya, pihaknya mendesak kepada Kapolri untuk memanggil sekaligus memeriksa anggota-anggotanya yang terlibat dalam pengelelolaan dan pengamanan kasus judi online milik Ferdy Sambo.

Kemudian, pihaknya juga meminta kepada aparat penegak hukum untuk objektif, transparan dan profesional dalam membongkar kasus ini.

“Saya kira, saat ini adalah momentum Polri untuk menunjukan keprofesionalitasannya sekaligus mengembalikan kepercayaannya kepada publik,” tandasnya.

title="banner"
Banner