Sempat Dirawat, Pasien ODGJ Meninggal di Puskesmas Pasongsongan

Sempat Dirawat, Pasien ODGJ Meninggal di Puskesmas Pasongsongan
Warga Pasongsongan menyolati jenazah ODGJ sebelum dikebumikan di TPU desa setempat.

SUMENEP, detikkota.com – Orang Dalam Gangguan Jiwa (ODGJ) berjenis kelamin laki-laki meninggal di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Kecamatan Pasongsongan, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur meninggal dunia setelah sebelumnya sempat dirawat karena mengalami luka lecet di bagian tangan dan kaki selama 2 hari.

Kepala Puskesmas Pasongsongan, dr. Ariyanis Rasdyahati mengatakan, saat dirawat di Puskesmas, korban masih bisa makan dan minum.

“Korban pertama masuk ke Puskesmas tanggal 8 Juni pukul 12.30 WIB,” terangnya, Minggu (11/6/2023).

“Saat itu, kita periksa, tensinya 110/70 mmhg dan bisa komunikasi dengan perawat di Puskesmas,” imbuhnya.

Karena ODGJ tersebut bukan sakit panas atau sakit seperti orang normal biasanya, akhirnya dikirim ke Dinas Sosial P3A Sumenep selaku instansi yang menangani, pada Jumat, 9 Juni 2023.

Sebelum dikirim ke Dinsos, pihaknya mengaku sempat koordinasi dengan pihak Dinsos dan dijelaskan bahwa, ODGJ sedang tertidur akibat efek samping obat jiwa. Dan Dinsos mempersilahkan untuk membawa pasien tesebut.

“Sebelum kita kirim ke Dinsos, ODGJ kita beri obat itu karena ditakutkan melakukan tindakan yang tidak diinginkan,” tuturnya.

Namun setelah sampai di Dinas Sosial PA3 Sumenep ditolak dengan dalih di Rumah Perlindungan Sosial (RPS) tidak ada tenaga medis dan ODGJ dibawa kembali ke Puskesmas Pasongsongan.

Menurutnya, pada Sabtu 10 Juni 2023 sekitar pukul 06.20 WIB kondisi pasien ODGJ menurun dan akhirnya meninggal dunia.

Sementara Kepala Dinas Sosial PA3 Kabupaten Sumenep, Achmad Dzulkarnain berdalih, pihaknya menolak menerima pasien ODGJ karena kondisinya masih sakit. Sementara pihaknya tidak memiliki tenaga medis untuk merawat pasien.

“Kita sudah sampaikan kepada petugas yang mengantar. Sehatkan dulu baru kita terima. Kalau ada apa-apa, siapa yang bertanggungjawab,” kata Dzulkarnain.

Dzulkarnain menuturkan, koordinasi yanh dilakukan pihak Puskesmas dengan pihaknya belum menemukan kesepakatan, tetapi pasien ODGJ langsung dikirimkan ke Dinsos. “Koordinasinya belum selesai, tapi sidah dikirim,” tandasnya.