Pemprov Jatim Gandeng Satgas Pangan Awasi Peredaran Beras Oplosan di Pasar

Senin, 21 Juli 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi beras oplosan.

Ilustrasi beras oplosan.

SURABAYA, detikkota.com – Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) mengambil langkah tegas terkait maraknya peredaran beras oplosan yang meresahkan masyarakat. Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak memastikan pihaknya bersama Satgas Pangan telah memulai pengawasan intensif di pasar-pasar untuk menindaklanjuti temuan tersebut.

“Pengawasan dan investigasi sudah dimulai. Ini menjadi perhatian serius tidak hanya di tingkat provinsi, tapi juga pusat,” kata Emil, Minggu (20/7/2025).

Emil menjelaskan bahwa praktik pengoplosan beras merugikan dua kelompok masyarakat sekaligus. Konsumen kelas menengah sulit mengakses beras medium karena stoknya didorong untuk dijual sebagai beras premium. Sementara konsumen kelas atas dirugikan karena membayar mahal namun mendapat produk di bawah standar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Kalau beras medium dijual sebagai premium, masyarakat kecil tidak bisa mendapatkan beras murah. Konsumen premium pun dirugikan karena kualitasnya tidak sesuai,” ujarnya.

Sebagai langkah konkret, Pemprov Jatim melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) telah menjalin koordinasi dengan Satgas Pangan untuk melakukan operasi pengawasan di pasar tradisional maupun modern. Tujuannya adalah memastikan beras yang beredar sesuai kualitas dan label yang tercantum.

“Supervisi di lapangan sudah dimulai. Kami ingin memastikan beras yang sampai ke masyarakat benar-benar sesuai kualitasnya,” tambah Emil.

Ia juga mengingatkan bahwa beras merupakan kebutuhan pokok yang sangat menentukan stabilitas ekonomi masyarakat Jawa Timur. Jika pasokan terganggu atau masyarakat merasa tertipu, dampaknya bisa merambat ke sektor lain.

Emil menegaskan bahwa pemerintah telah menggelontorkan berbagai subsidi di sektor pertanian seperti benih dan pupuk untuk mendukung petani. Namun, jika hasil pertanian justru dikotori oleh praktik curang di hilir, maka hal itu harus segera dihentikan.

“Petani adalah ujung tombak ketahanan pangan. Mereka harus dilindungi. Jangan sampai hasil kerja keras mereka disabotase oleh oknum yang ingin untung sendiri,” katanya.

Ia menutup pernyataannya dengan menegaskan pentingnya langkah hukum yang tegas terhadap pelaku pelanggaran dan menyerukan kerja sama semua pihak untuk menjaga stabilitas pangan di Jawa Timur.

“Ini tanggung jawab kita bersama. Jangan sampai masyarakat bingung, dan petani menjadi korban,” pungkasnya.

Berita Terkait

DPUTR Purwakarta Uji Kualitas Pasir Proyek Infrastruktur 2025
Pelari Jerman Kagumi Keindahan Banyuwangi di Ijen Green Trail Run 2025
PLN Tawarkan Promo Tambah Daya 50 Persen Lewat Program Kado Listrik Ceria
Delegasi Palang Merah Dunia Pelajari Program Kesiapsiagaan Gempa di Banyuwangi
Mahasiswa Apresiasi Dialog Terbuka dengan Pemerintah di Istana Negara
Museum di Kediri Dijarah, Gedung Grahadi Surabaya Terbakar Saat Aksi Demo
Presiden Prabowo Bertolak ke Beijing Penuhi Undangan Xi Jinping
Presiden Prabowo Apresiasi Sinergi Masyarakat dan Aparat Jaga Persatuan

Berita Terkait

Minggu, 14 September 2025 - 09:16 WIB

DPUTR Purwakarta Uji Kualitas Pasir Proyek Infrastruktur 2025

Minggu, 7 September 2025 - 23:05 WIB

Pelari Jerman Kagumi Keindahan Banyuwangi di Ijen Green Trail Run 2025

Sabtu, 6 September 2025 - 10:54 WIB

PLN Tawarkan Promo Tambah Daya 50 Persen Lewat Program Kado Listrik Ceria

Jumat, 5 September 2025 - 18:30 WIB

Delegasi Palang Merah Dunia Pelajari Program Kesiapsiagaan Gempa di Banyuwangi

Jumat, 5 September 2025 - 14:02 WIB

Mahasiswa Apresiasi Dialog Terbuka dengan Pemerintah di Istana Negara

Berita Terbaru

Lima atlet muaythai asal Kabupaten Probolinggo resmi diberangkatkan untuk mengikuti Kejurnas Muaythai 2025 di NTB.

Olah Raga

Lima Atlet Muaythai Probolinggo Wakili Jatim di Kejurnas NTB

Senin, 15 Sep 2025 - 17:11 WIB

Opini

UMKM: Jalan Sunyi Pengentasan Kemiskinan di Sumenep

Senin, 15 Sep 2025 - 12:11 WIB