Remaja Usia Sekolah Dominasi Permohonan Nikah Dini di Pamekasan

Senin, 4 Agustus 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Munapik, Kepala DP3AP2KB Pamekasan.

Munapik, Kepala DP3AP2KB Pamekasan.

PAMEKASAN, detikkota.com – Fenomena pernikahan usia dini masih menjadi persoalan serius di Kabupaten Pamekasan. Selama periode Januari hingga Juni 2025, tercatat sebanyak 87 pengajuan dispensasi nikah masuk ke Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) setempat.

Kepala DP3AP2KB Pamekasan, Munapik, menyebutkan bahwa mayoritas pemohon adalah remaja perempuan. Dari 87 pengajuan, sebanyak 78 diajukan oleh perempuan dan 9 oleh laki-laki.

“Data hingga 30 Juni 2025 menunjukkan dominasi pemohon perempuan, khususnya di usia 17 tahun,” ujar Munapik saat ditemui di kantornya, Senin (4/8/2025).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Berdasarkan kelompok usia, permohonan terbanyak datang dari usia 17 tahun dengan 38 kasus (2 laki-laki dan 36 perempuan), disusul usia 18 tahun sebanyak 35 kasus (6 laki-laki dan 29 perempuan). Tercatat pula tiga pengajuan dari anak perempuan berusia 15 tahun.

Rincian usia pemohon:

Usia 15 tahun: 3 perempuan

Usia 16 tahun: 1 laki-laki, 10 perempuan

Usia 17 tahun: 2 laki-laki, 36 perempuan

Usia 18 tahun: 6 laki-laki, 29 perempuan

Dari segi pendidikan, mayoritas pemohon hanya menyelesaikan jenjang SMP sebanyak 60 orang (55 perempuan dan 5 laki-laki), diikuti lulusan SD sebanyak 11 orang, dan lulusan SMA sebanyak 16 orang.

Rincian pendidikan pemohon:

SD: 4 laki-laki, 7 perempuan

SMP: 5 laki-laki, 55 perempuan

SMA: 0 laki-laki, 16 perempuan

Munapik menegaskan bahwa pernikahan dini memiliki dampak serius terhadap kehidupan remaja, termasuk rendahnya tingkat pendidikan, risiko kesehatan reproduksi, dan potensi kekerasan dalam rumah tangga.

Untuk menekan angka tersebut, pihak DP3AP2KB terus melakukan langkah preventif dengan melibatkan tokoh agama, lembaga pendidikan, serta pengadilan agama dalam upaya edukasi kepada masyarakat.

“Kami terus berupaya agar pencegahan berjalan efektif, melalui pendekatan yang menyentuh langsung keluarga, remaja, dan lingkungan sekolah,” pungkas Munapik.

Berita Terkait

Pemkot Surabaya Alihkan Bekas Kolam Renang THR Jadi Arena Olahraga
Anggota Polres Sumenep Naik Pangkat, Kapolres Tekankan Disiplin dan Kinerja
Ketika Seragam Gratis Menjadi Luka Bagi UMKM
Patuh Pajak, Warga Banyuwangi Dapat Hadiah Sepeda Motor
Bupati Bangkalan Buka Malam Tera’ Bulan di Universitas Trunojoyo Madura
Masjid Husnul Khotimah Karang Budi Gelar Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H
Banyuwangi Gelar Panen Raya Jagung Serentak Kuartal III Dukung Program Swasembada Pangan Nasional
Bupati Banyuwangi Serahkan 7 Ambulans Baru untuk Puskesmas

Berita Terkait

Senin, 29 September 2025 - 10:28 WIB

Pemkot Surabaya Alihkan Bekas Kolam Renang THR Jadi Arena Olahraga

Minggu, 28 September 2025 - 18:29 WIB

Ketika Seragam Gratis Menjadi Luka Bagi UMKM

Minggu, 28 September 2025 - 15:07 WIB

Patuh Pajak, Warga Banyuwangi Dapat Hadiah Sepeda Motor

Minggu, 28 September 2025 - 10:53 WIB

Bupati Bangkalan Buka Malam Tera’ Bulan di Universitas Trunojoyo Madura

Minggu, 28 September 2025 - 10:51 WIB

Masjid Husnul Khotimah Karang Budi Gelar Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H

Berita Terbaru

Sejumlah santri Pondok Pesantren Al-Haramain, Sampang, yang berhasil menggagalkan aksi pencurian AC, Minggu (28/9/2025).

Peristiwa

Pencuri AC Gagal Beraksi Berkat Kesigapan Santri Ponpes

Senin, 29 Sep 2025 - 10:44 WIB

Tiga atlet wushu asal Probolinggo usai meraih medali pada Surabaya Wushu Championship 2025 di Kenjeran Park, Surabaya.

Olah Raga

Atlet Wushu Probolinggo Raih Medali di Kejurprov Jatim 2025

Senin, 29 Sep 2025 - 10:11 WIB