BMKG Prediksi Awal Musim Hujan 2025/2026 di Madura Dimulai Oktober

Jumat, 26 September 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kepala BMKG Trunojoyo Sumenep, Ari Wdjajanto saat menyampaikan prediksi musim hujan 2025/2026.

Kepala BMKG Trunojoyo Sumenep, Ari Wdjajanto saat menyampaikan prediksi musim hujan 2025/2026.

SUMENEP, detikkota.com – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Trunojoyo Sumenep merilis prediksi awal musim hujan 2025/2026 untuk empat kabupaten di Pulau Madura. Mayoritas wilayah diperkirakan memasuki masa pancaroba pada Oktober 2025 sebelum menuju puncak musim hujan.

Kepala BMKG Trunojoyo Sumenep, Ari Wdjajanto, menyebut kondisi atmosfer dan lautan saat ini berada pada tren normal. “Mayoritas wilayah Madura mulai memasuki pancaroba pada Oktober, sementara puncak musim hujan diprediksi terjadi pada Januari 2026,” ujarnya saat siaran di Radio Karimata.

Berdasarkan analisis dinamika atmosfer, ENSO (El Nino Southern Oscillation) diperkirakan netral hingga akhir 2025, sementara Indian Ocean Dipole (IOD) negatif bertahan hingga November sebelum kembali netral. Kondisi tersebut diperkirakan membuat pola hujan di Jawa Timur, termasuk Madura, berada pada kategori normal hingga di atas normal.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Untuk wilayah Madura, BMKG memprediksi awal musim hujan sebagai berikut:

Sumenep: Masalembu pada September, sebagian besar kecamatan seperti Bluto, Dasuk, dan Pragaan pada Oktober, serta wilayah lain termasuk Kota Sumenep, Arjasa, dan Sapeken pada November.

Pamekasan: mayoritas wilayah pada Oktober.

Sampang: sebagian besar Oktober, kecuali Banyuates dan Ketapang yang diperkirakan November.

Bangkalan: mayoritas kecamatan pada Oktober, dengan Arosbaya, Klampis, dan sekitarnya di November.

Ari mengingatkan potensi cuaca ekstrem saat pancaroba, seperti angin kencang, puting beliung, hujan lebat singkat, dan petir. “Daerah rawan bencana seperti banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang harus meningkatkan kewaspadaan sejak dini,” tegasnya.

BMKG memperkirakan puncak musim hujan berlangsung antara Desember 2025 hingga Februari 2026. Pemerintah daerah dan masyarakat diminta melakukan langkah antisipasi agar risiko bencana dapat diminimalkan.

Penulis : Red

Editor : Red

Sumber Berita: Karimata

Berita Terkait

Bupati Banyuwangi Serahkan 7 Ambulans Baru untuk Puskesmas
Program Ketahanan Pangan Presiden Prabowo Dongkrak Produksi Pertanian Banyuwangi
Pemkab Bangkalan Fasilitasi Pemulangan Jenazah PMI yang Meninggal di Korea Selatan
Wali Kota Eri Cahyadi Perketat Pengawasan Kos-kosan di Surabaya
Bupati Bangkalan Tanam Ribuan Mangrove di Pesisir Klampis
Program P3-TGAI di Desa Gurudug Kabupaten Purwakarta Disambut Antusias Warga Setempat
Pemkab Lumajang Alokasikan Rp732 Juta untuk BPJS Ketenagakerjaan Buruh Tembakau
Pemkab Bangkalan Gelar Gerakan Pangan Murah, Fokus Stabilkan Harga Beras dan Minyak

Berita Terkait

Jumat, 26 September 2025 - 13:35 WIB

Bupati Banyuwangi Serahkan 7 Ambulans Baru untuk Puskesmas

Jumat, 26 September 2025 - 10:38 WIB

BMKG Prediksi Awal Musim Hujan 2025/2026 di Madura Dimulai Oktober

Kamis, 25 September 2025 - 14:12 WIB

Program Ketahanan Pangan Presiden Prabowo Dongkrak Produksi Pertanian Banyuwangi

Kamis, 25 September 2025 - 09:19 WIB

Pemkab Bangkalan Fasilitasi Pemulangan Jenazah PMI yang Meninggal di Korea Selatan

Rabu, 24 September 2025 - 11:12 WIB

Wali Kota Eri Cahyadi Perketat Pengawasan Kos-kosan di Surabaya

Berita Terbaru

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani saat menyerahkan ambulans kepada perwakilan puskesmas.

Daerah

Bupati Banyuwangi Serahkan 7 Ambulans Baru untuk Puskesmas

Jumat, 26 Sep 2025 - 13:35 WIB