SURABAYA, detikkota.com – Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Surabaya mencatat jumlah penduduk miskin di Surabaya mengalami penurunan signifikan pada periode Maret 2024–Maret 2025. Data menunjukkan, jumlah penduduk miskin per Maret 2025 sebanyak 105,09 ribu jiwa, turun 11,53 ribu jiwa dibandingkan Maret 2024 yang mencapai 116,62 ribu jiwa.
Persentase penduduk miskin juga menurun dari 3,96 persen menjadi 3,56 persen, atau turun 0,4 persen poin. Kepala BPS Kota Surabaya, Arrief Chandra Setiawan, menyampaikan garis kemiskinan pada Maret 2025 tercatat Rp775.597 per kapita per bulan, naik 4,43 persen dari tahun sebelumnya. Dengan rata-rata 4,83 anggota dalam satu rumah tangga miskin, batas garis kemiskinan per rumah tangga setara Rp3,74 juta per bulan.
BPS juga mencatat perbaikan Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) dari 0,65 menjadi 0,41, serta Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) dari 0,16 menjadi 0,11. “Rata-rata pengeluaran penduduk miskin semakin mendekati garis kemiskinan, dan kesenjangan antar penduduk miskin semakin menyempit,” ujar Arrief, Rabu (1/10).
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Dalam catatan BPS, tren kemiskinan Surabaya terus menurun selama satu dekade terakhir. Pada 2015, jumlah penduduk miskin tercatat 165,72 ribu jiwa atau 5,82 persen, dan pada 2025 turun menjadi 105,09 ribu jiwa atau 3,56 persen.
Menurut Arrief, penurunan tersebut dipengaruhi inflasi yang terkendali sebesar 0,63 persen pada periode Maret 2024–Maret 2025, serta berbagai program bantuan pemerintah, mulai dari BLT, BPNT, PKH, subsidi listrik, hingga bantuan pendidikan dan modal usaha.
“Intervensi sosial ekonomi ini tidak hanya menekan jumlah penduduk miskin, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup mereka,” pungkasnya.
Penulis : Sur
Editor : Md







