SUMENEP, detikkota.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep menegaskan komitmennya untuk memperkuat identitas dan karakter daerah melalui penguatan strategi branding. Langkah ini menjadi upaya penting dalam memperkenalkan kekayaan budaya, potensi pariwisata, dan produk unggulan lokal ke tingkat nasional maupun internasional.
Wakil Bupati Sumenep, KH. Imam Hasyim, mengatakan bahwa Sumenep memiliki warisan sejarah dan budaya yang luar biasa. Karena itu, diperlukan kemasan dan strategi branding yang profesional agar menjadi kekuatan ekonomi sekaligus sumber kebanggaan masyarakat.
“Branding daerah menjadi kunci dalam memperkuat citra Sumenep dan menumbuhkan rasa memiliki di kalangan masyarakat,” ujar Wabup Imam Hasyim di sela-sela upacara Hari Jadi ke-756 Kabupaten Sumenep, yang digelar di Kantor Bupati, Jumat (31/10/2025).
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurutnya, Pemerintah Kabupaten Sumenep telah memiliki identitas lambang resmi berbentuk perisai hijau dengan gambar kuda terbang bersayap berwarna emas yang menoleh ke kiri, serta pita bertuliskan Sumekar berwarna merah di atas dasar putih.
Selain itu, sektor pariwisata Sumenep juga telah memiliki city branding “Sumenep The Soul of Madura”, yang menggambarkan posisi Sumenep sebagai jiwa dan pusat nilai budaya Madura. Branding ini mencerminkan kekuatan wisata bahari, budaya, dan religi yang menjadi potensi unggulan daerah.
“Pemerintah daerah juga menetapkan Sumenep sebagai Kota Keris, sebagai bentuk pengakuan bahwa Sumenep merupakan pusat kerajinan keris terbesar di Indonesia, dengan jumlah empu terbanyak di dunia yang telah diakui UNESCO,” terangnya.
Wabup Imam Hasyim menekankan, penguatan branding tidak hanya bertujuan mengenalkan Sumenep sebagai daerah bersejarah dan berbudaya adiluhung, tetapi juga membangun citra Sumenep sebagai kota yang berdaya saing dan berkarakter kuat.
“Kami ingin branding sektor pariwisata dan branding daerah menjadi elemen penting dalam membangun citra positif, serta membedakan Sumenep dari daerah lain tanpa meninggalkan akar budaya dan sejarah lokal,” tegasnya.
Pada peringatan Hari Jadi ke-756 tahun 2025, Pemerintah Kabupaten Sumenep mengusung tema “Ngopène Songènèp”, yang bermakna menjaga dan merawat warisan budaya luhur berbasis gotong royong, kejujuran, dan kearifan lokal di tengah modernisasi.
Wabup juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh unsur yang berkontribusi menjaga stabilitas dan harmoni di Sumenep. “Kami berterima kasih kepada Forkopimda, TNI-Polri, birokrasi pemerintah, dunia usaha, akademisi, media, serta seluruh masyarakat atas kerja sama dan sinergi yang membuat Sumenep tetap aman, damai, dan kondusif,” pungkasnya.
Penulis : Red
Editor : Red
 
      

 
					





 
						 
						 
						 
						