Korban Penganiayaan Dikremasi, AKBP OKI : Pelaku Masih Dikejar

Sabtu, 5 Juni 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SURABAYA, detikkota.com – JS (11), warga Kupang Krajan IV korban penganiayaan yang diduga dilakukan WB hingga meninggal dunia dikremasi di Krematorium Eka Praya, Kembang Kuning, Sabtu (5/6/2021). Sebelumnya JS sempat menjalani perawatan di RSUD dr Soetomo sejak 26 Mei 2021 sebelum akhirnya menghembuskan nafas terakhir pada hari Rabu, (2/6/2021) sekitar pukul 10.26 WIB

Pihak keluarga, tetangga, sampai teman satu sekolah di salah satu SD swasta Kota Surabaya ikut mengantar JS di tempat peristirahatan terakhirnya.

Seusai prosesi kremasi, NL ibunda JS meminta polisi segera menangkap WB yang sampai sekarang masih melarikan diri. Ia berpesan kepada WB sebaiknya menyerahkan diri dan menghimbau supaya tidak ada pihak keluarga yang menyembunyikan atau melindungi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“WB menurut saya sangat berbahaya. Sebab dia berbuat kejahatan dengan cara memperalat kedua anaknya yang juga baru berusia belasan tahun,” ungkapnya sambil menahan tangis.

Kasatreskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Oki Ahadian, Sabtu (5/6/2021) menyatakan pihaknya masih terus melakukan pengejaran terhadap terduga pelaku WB.

JS diduga dianiaya WB di kamar indekosnya daerah Kupang Krajan V, Rabu (26/5/2021) sekitar pukul 12.00 WIB. Motifnya diduga WB ingin menguasai ponsel milik JS.

NL menjelaskan terduga pelaku WB diketahui baru indekos di Kupang Krajan sekitar satu minggu. Setelah mendengar cerita dari pemilik dan tetangga kos, Nelly menduga WB memang orang bermasalah.

TKP kamar indekos WB di Kupang Krajan V tempat JS dianiaya
“Pelaku dan kedua anaknya hanya membawa satu kantong plastik saat mulai indekos di Kupang Krajan V. Selain itu WB juga sering berhutang kepada banyak warga di Kupang Krajan,” ujarnya.

Kronologis kejadian penganiayaan versi NL bermula JS dijemput 2 anak laki-laki berusia belasan tahun inisal BR dan BS untuk bermain ke tempat indekos ayahnya WB.

Sesampainya disana kata NL, putra semata wayangnya itu dipukul bagian kepala sampai berdarah, tengkorak retak dan tidak sadarkan diri. NL menambahkan WB beserta kedua anaknya kemudian melarikan diri dengan membawa ponsel milik JS
(Redho)

Berita Terkait

36 Delegasi PMR Pamekasan Ikuti Jumbara X PMI Jatim di Gresik
Pelajar 14 Tahun Ditangkap Polisi saat Edarkan Sabu di Pamekasan
Bupati Subang Buka Grand Final Pasanggiri Mojang Jajaka 2025
Polisi Pastikan Bayi Syifa di Kangean Tewas Akibat Penganiayaan
Wali Kota Surabaya Sidak Kelurahan Kebraon, Temukan Praktik Pungli Adminduk
Siswa MIN 2 Sumenep Raih Juara I Karate di Jatim Martial Arts Championship
Lapas Banyuwangi Gelar Skrining TBC untuk 900 Warga Binaan
Kapolres Sumenep Pimpin Penghormatan Terakhir untuk Bripka Rahmat Hidayat

Berita Terkait

Senin, 15 September 2025 - 23:05 WIB

36 Delegasi PMR Pamekasan Ikuti Jumbara X PMI Jatim di Gresik

Senin, 15 September 2025 - 11:04 WIB

Bupati Subang Buka Grand Final Pasanggiri Mojang Jajaka 2025

Selasa, 9 September 2025 - 11:16 WIB

Polisi Pastikan Bayi Syifa di Kangean Tewas Akibat Penganiayaan

Senin, 8 September 2025 - 15:11 WIB

Wali Kota Surabaya Sidak Kelurahan Kebraon, Temukan Praktik Pungli Adminduk

Senin, 8 September 2025 - 15:10 WIB

Siswa MIN 2 Sumenep Raih Juara I Karate di Jatim Martial Arts Championship

Berita Terbaru

Lima atlet muaythai asal Kabupaten Probolinggo resmi diberangkatkan untuk mengikuti Kejurnas Muaythai 2025 di NTB.

Olah Raga

Lima Atlet Muaythai Probolinggo Wakili Jatim di Kejurnas NTB

Senin, 15 Sep 2025 - 17:11 WIB