SUMENEP, detikkota.com – Pasar sapi di Kecamatan Lenteng, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, tetap beroperasi, meski saat ini pemerintah melakukan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat. Sehingga hal tersebut sangat disayangkan oleh Mansur Hans, selaku Sekjen PA GMNI Sumenep.
Dia menjelaskan, beroperasinya pasar sapi di Lenteng tersebut akibat dari kurangnya sosialisasi dari aparat maupun pemerintah setempat. Harusnya, kata dia, sosialisasi yang diberikan pemerintah kecamatan, Polsek, dan pihak berwajib lainnya, dilaksanakan jauh-jauh hari sebelumnya sehingga tidak terjadi peristiwa seperti sekarang ini.
“Mestinya Polsek dan aparat yang bertanggung jawab lainnya, sudah ambil inisiatif sejak PPKM Darurat ini diberlakukan, sehingga pedagang faham dan mengurungkan niatnya untuk berjualan, bukan hanya sosialisasi, aparat juga melakukan penyekatan di tiap titik menuju pasar sapi Lenteng, lalu, kalau sudah terjadi kerumunan seperti tadi masyarakat yang disalahkan? Kan lucu,” ujar pria yang akrab disapa Mansur ini, Minggu (11/7/2021).
Pihaknya sudah sangat mendukung atas inisiatif pemerintah dari pusat hingga kabupaten telah memberlakukan PPKM Darurat, untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 yang semakin hari semakin bertambah parah. Pihaknya juga sangat berharap, agar PPKM diberlakukan secara adil tanpa pandang bulu. Sehingga tidak ada diskrimasi mengenai kebijakan pemerintah ini.
“Saya sangat mendukung, pemerintah sudah melakukan penyekatan dibeberapa titik menuju Kota Sumenep, dan juga beberapa tempat berkerumun seperti cafe, toko maupun pasar modern dilakukan pemberlakuan jam buka tutup. Tapi sayang Pasar Lenteng tetap beroperasi. Padahal jika ada haflatul imtihan lantang aparat secara tegas membubarkan, dan ini sangat melukai hati masyarakat,” jelasnya.
“Semoga tidak ada diskriminasi dalam PPKM ini, agar tidak ada yang merasa tidak mendapatkan keadilan. Ekonomi Indonesia saat ini sudah lesu, jangan lukai hati masyarakat dengan ketidak adilan,” pungkasnya. (Md)