BANYUWANGI, detikkota.com – Ketua LBH Nusantara yang juga Advocat Senior di kantor Luhur Kedaton Law Office & Partners, MH. Imam Ghozali SH. pada hari Senin (5/10/2020) berkesempatan bertemu dengan KH. Marzuky Mustakmar Ketua PW NU Jawa Timur yang juga pimpinan Pondok Pesantren Sabillul Rosyad, Gasek, Malang, Jawa Timur.
Menurut Ghozali, dirinya sowan ke KH. Marzuky dengan maksud ingin didoakan, apalagi dirinya juga pernah mondok dan jadi santri di Pondok Pesantren Sabillul Rosyad.
“Saya sowan kesini tanpa ada perjanjian lebih dulu, cukup dengan keyakinan kalau Alloh SWT mengizinkan pasti saya bisa ketemu beliau,” tutur Ghozali.
Ghozali menceritakan jika KH. Marzuky Mustakmar yang dikenalnya sejak waktu kuliah di Malang adalah sosok ulama dan dosen yang idealis.
Lebih lanjut, Ghozali juga mengatakan jika memang sudah menjadi kebiasaannya, dimanapun dirinya berada akan selalu sowan kepada para ulama yang pernah menjadi gurunya, seperti di Kabupaten Banyuwangi dirinya juga pernah mondok di Pondok Pesantren Mambaul Ulum Sumberberas Muncar, yang didirikan oleh KH. Iskandar/Askandar dan diteruskan KH. Abu Hasan Syadili Iskandar, KH. Imam Baedowi Iskandar.
“Dikota manapun yang saya datangi pasti saya akan berusaha sowan ke ulama’ syalaf atau ziarah ke makam Auliya’ dikota tersebut. Kalau ke Malang saya mesti mampir ke Pesantren Luhur yang didirikan Prof. Dr. KH. Achmad Mudlor, SH. yang saat ini dipimpin Gus Danial Farafis, SH. S.Hum. M.Ag., karena bagi saya hidup bukan hanya urusan pekerjaan tapi lebih dari itu bisa menjadi perjalanan spiritual. Waktu urus kerja di Garut saya juga sempat bermalam di Gunung Makam Godong makam Prabu Kian Santang,” sebutnya.
Dalam pertemuannya dengan KH. Marzuky, selain sudah cukup lama tidak bertemu dan melepas rasa kangen, Ghozali juga banyak menceritakan persoalan masyarakat luas terutama apa yang ada dan sedang terjadi di Kabupaten Banyuwangi.
“Sambil menikmati minum teh, singkong dan suun rubus, setelah beliau menanyakan kabar anak, istri dan keluarga, tak lepas saya sampaikan persoalan keluh kesah masyarakat Banyuwangi mulai tentang Calon Bupati, pengurus NU, Ansor, dan juga persoalan masyarakat dengan adanya tambang emas Tumpangpitu yang dikelola PT BSI, serta kondisi masyarakat disekitarnya, mulai kondisi jalan, penyerapan tenaga kerja warga lokal dan banyak lagi,” paparnya.
Sebab, menurutnya, KH. Marzuky yang baru menjabat Ketua PW NU Jawa Timur perlu mengetahui dan mendengar masukan dari banyak pihak tentang adanya tambang emas Tumpangpitu milik PT BSI
“Beliau kan baru dua tahun jadi Ketua PW NU Jawa Timur, jadi tidak ada salahnya mendengar masukan dari banyak pihak, dan saya ingin adanya PT BSI tambang emas Tumpangpitu bisa memberikan manfaat bagi masyarakat luas, bukan nantinya di nikmati beberapa gelintir orang,” imbuhnya.
Dia juga sudah memberikan data-data terkait keberadaan tambang emas di Gunung Tumpangpitu, yang kabarnya akan merambah ke Gunung Sala’an dan saat ini untuk Gunung Sala’an di pertahankan oleh warga sekitar supaya tidak bernasib sama dengan Gunung Tumpangpitu.
“Dari pertemuannya itu Alhamdulillah KH.Marzuky Mustakmar memberikan respon positif, dan untuk selanjutnya saya sepenuhnya percaya beliau akan mengambil sikap yang bijaksana,” pungkasnya. (SHT).