SUMENEP, detikkota.com – Anomali cuaca yang terjadi beberapa hari terakhir di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur menjadi peringatan tersendiri bagi masyarakat untuk mewaspadainya.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda meminta masyarakat Jawa Timur (Jatim) mewaspadai terjadinya cuaca ekstrem saat peralihan dari musim hujan ke musim kemarau atau pancaroba seperti saat ini.
“Berdasarkan analisis kondisi iklim, saat ini wilayah Jatim berada pada masa peralihan atau pancaroba sehingga masih berpotensi terjadi hujan di sebagian wilayah Jatim,” kata Kepala Stasiun BMKG Juanda, Taufiq Hermawan dalam keterangan tertulisnya, Kamis (30/3/2023).
Taufiq menjelaskan, pengaruh tarikan massa udara akibat adanya daerah pusat tekanan rendah di sebelah selatan Jatim mengakibatkan terbentuknya konvergensi atau pertemuan massa udara di wilayah Jatim, yang dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan-awan konvektif.
Aktifnya gelombang atmosfer Rossby dan Kelvin di wilayah Jatim dalam sepekan ke depan juga berdampak pada peningkatan jumlah curah hujan di sebagian besar wilayah, serta didukung hangatnya kondisi perairan Jatim yang menambah suplai uap air semakin banyak ke atmosfer.
“Kondisi itu berpengaruh dalam pembentukan awan-awan Cumulonimbus yang akan semakin intens dan dapat mengakibatkan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang sesaat,” jelasnya.
Beberapa wilayah di Jatim perlu diwaspadai memiliki potensi cuaca ekstrem yang dapat mengakibatkan terjadinya bencana hidrometeorologi seperti genangan air, puting beliung, hingga hujan es pada periode hingga 1 April 2023.
Wilayah tersebut antara lain Kota Batu, Jember, Jombang, Kota Madiun, Magetan, Kota Malang, Nganjuk, Pacitan, Ponorogo, Sampang, Kabupaten Kediri, Kabupaten Pasuruan, Banyuwangi, Bojonegoro, Bondowoso, Kota Blitar, Lumajang, Kabupaten Madiun, Kabupaten Malang, dan Kabupaten Mojokerto.
Kemudian juga di Kabupaten Probolinggo, Ngawi, Situbondo, Trenggalek, Tuban, Tulungagung, Kota Kediri, Kota Mojokerto, Kota Pasuruan, Kota Probolinggo, Sidoarjo, Sumenep, Bangkalan, Kabupaten Blitar, Gresik, Kota Surabaya, Pamekasan, dan Lamongan.
“Kami mengimbau masyarakat untuk selalu waspada terhadap dampak potensi bencana hidrometeorologi pada masa peralihan atau pancaroba dan selalu memantau informasi terkini berdasarkan citra radar BMKG,” pungkasnya.(red)