PAMEKASAN, detikkota.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pamekasan hingga saat ini belum menetapkan peta wilayah terdampak kekeringan pada musim kemarau 2025.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pelaksana BPBD Pamekasan, Ahmad Dhofir Rasyidi menyampaikan bahwa pihaknya masih dalam tahap finalisasi pemetaan serta proses pengajuan Surat Keputusan (SK) penetapan status darurat kekeringan.
“Masih kami persiapkan, mohon doanya agar bisa segera kami rampungkan,” ujar Dhofir kepada Karimata Media, Jumat (1/8/2025).
Ia mengungkapkan, meskipun musim kemarau telah dimulai, curah hujan yang masih turun membuat kondisi tahun ini diperkirakan tidak jauh berbeda dengan tahun sebelumnya.
“Masih ada hujan beberapa waktu terakhir, meski secara resmi kita sudah masuk musim kemarau,” tambahnya.
Merujuk pada data tahun 2024, tercatat sebanyak 76 desa di 11 kecamatan mengalami kekeringan dan kesulitan air bersih. Sebanyak 269 dusun terdampak tersebar di wilayah Tlanakan, Pademawu, Galis, Larangan, Proppo, Palengaan, Pegantenan, Kadur, Waru, Batumarmar, dan Pasean.
BPBD berharap pemetaan dan penetapan status darurat kekeringan dapat segera dituntaskan sebagai dasar mitigasi dan penanganan dampak kekeringan di wilayah rawan.